Hingga Selasa (14/11) pagi waktu setempat, ruÂmah sakit Al-Shifa tersebut masih terisolasi dari dunia luar.
Doctors Without Borders (MSF) melaporkan Israel bahkan mengerahkan penembak jitu untuk meÂnembaki setiap orang yang keluar masuk dari RS Al Shifa. Banyak mayat juga dilaporkan berserakan di depan rumah sakit.
Para dokter dan penguÂrus RS Al Shifa menuturÂkan drone-drone Israel teÂrus berterbangan di komÂpleks rumah sakit dan meÂnembaki setiap objek yang bergerak.
Seorang petugas medis tewas tertembak drone Israel saat berusaha mencaÂpai ruang inkubator untuk menolong bayi prematur.
Dunia mengecam keÂras pengepungan RS Al Shifa ini, namun Israel berdalih rumah sakit ini menjadi sarang fasilitas Hamas.
Diketahui, sebanyak 22 dari sekitar 35 rumah sakit di Gaza lumpuh total sejak agresi Israel ke wilayah itu pada 7 Oktober lalu. Per Senin (13/11), korban tewas akibat agresi Israel ini juga telah mencapai 11.240 orang. Sebanyak 4.630 dari total korban tewas tersebut merupakan anak-anak, dan 3.130 lainnya meruÂpakan perempuan.
Jumlah korban tewas agresi Israel ke Gaza daÂlam sebulan lebih ini melampaui jumlah korban meninggal dunia akibat invasi Rusia ke Ukraina sejak Februari 2022.
Sementara itu, OrÂganiÂsasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan 36 faÂsiÂlitas kesehatan termasuk 22 rumah sakit rusak sejak perang dimulai pada 7 Oktober, dan hanya segeÂlintir yang sekarang masih beroperasi. (brm)




















