PADANGPANJANG, METRO – Usai menyantap bika di Warung Bika Siana, di Nagari Kotobaru, Kecamatan X Koto, Kabupaten Tanahdatar, Lenny Ervina (37), bergegas menuju kamar mandi. Masih memegang bika, wanita asal warga Bukit Apit Puhun, Kota Bukittinggi ini, menuju WC umum, Selasa (31/1) sore. Setelah itu, Lenny tak kunjung keluar.
Sekitar pukul 19.00 WIB, ketika warga akan menggunakan WC untuk berwudhuk, alangkah terkejutnya karena ada sosok tubuh wanita sudah bersimbah darah. Genangan darah juga menggenangi lantai kamar mandi itu.
“Saya sempat melihat wanita itu turun dari bus bermerek Sarah dari arah Padangpanjang. Dia, kemudian masuk ke warung Bika Siana. Kemudian, wanita itu meminjam pisau ke saya. Spontan, saya jawab tak punya pisau,” sebut Mardiani (36), pemilik warung yang sempat melihat Lenny, sebelum ditemukan tewas dengan sayatan di leher.
Dilanjutkan Mardiani, setelah itu, korban langsung memesan satu bika dan memakannya. Tak lama kemudian, sambil mencicipi bika, korban Lenny kembali menanyakan di mana lokasi WC umum. “Ya, saat itu saya memberitahu jalan menuju WC, dan dia langsung menuju ke WC,” sebut Mardiani.
Tidak lama berselang, adzan pun berkumandang menandakan waktu shalat Magrib datang. Karyawan Bika Sianan pun mulai berkemas dari pekerjaan untuk menjalankan ibadah shalat.
Ketika itu, salah seorang karyawan Bika Siana, Alismar (51) menuju WC untuk berwudhuk. “Sesampai saya di WC, pintu WC dalam kondisi terkunci dari dalam, saya pun langsung menjauh. Setelah lama menunggu, saya kembali mendekat dan mengetuk pintu untuk mengingatkan orang di dalam,” sebut Alimar.
Sempat jengkel dan takut kehabisan waktu shalat Magrib, Alismar pun nekat untuk kembali mengetuk dan melihat orang di dalam WC dari lubang kunci.
”Astagfirullahaladzim. Saya benar-benar kaget, saat melihat ada sosok wanita terkapar bersimbah darah. Darah segar mengalir di lantai WC membuat saya cemas dan memberitahu karyawan lain,” ujar Alismar langsung menghubungi pihak Polsek X Koto.
Kapolsek X Koto AKP Yuhendri, usai melakukan olah TKP, menjelaskan setelah pintu WC didobrak, petugas menyaksikan sosok wanita tergeletak di lantai. Di leher korban terdapat sayatan bekas gorokan benda tajam.
”Pintu memang dikunci dari dalam, sehingga kita terpaksa membuka paksa,” ujar Yuhendri.
Saat olah TKP, polisi menemukan pisau karter. Kemudian, satu kotak racun tikus yang diduga sebagai alat untuk menghabisi nyawa dia,” pungkas Kapolsek, ketika korban dibawa ke RS Ibnu Sina untuk visum.
Selain itu, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan lain, selain sayatan di leher dan urat nadi di tangan korban. ”Hasil penyelidikan sementara, kematian korban disebabkan bunuh diri dengan menyayat leher dan urat nadi di tangan. Sejumlah saksi dan pihak keluarga masih dimintai keterangannya,” sebut Yuhendri. (a)