SOLOK, METRO–Wali Kota Solok, Zul Elfian memaparkan tiga keunggulan kurikulum merdeka. Hal ini disampaikanya ketika membuka pelatihan Implementasi Kurikulum Merdeka yang digelar oleh Dinas Pendidikan Kota Solok. Pelatihan ini merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas dan kapasitas dalam rangka meningkatkan kompetensi sumber daya manusia bidang pendidikan. Terutama dalam peningkatan mutu pendidikan di Kota Solok dan upaya untuk meningkatkan etos kerja dalam melaksanakan pembelajaran dengan mengedepankan konsep kemerdekaan dalam proses belajar.
“Bersama-sama kita akselerasi peningkatan mutu pendidikan kita dengan kurikulum merdeka dan platform merdeka mengajar untuk membawa Indonesia melompat ke masa depan. Mari bergerak serentak memimpin pemulihan dan wujud merdeka belajar,” ajak Zul Elfian.
Pada kesempatan tersebut, dia meminta agar Dinas Pendidikan Kota Solok serius dalam menerapkan kurikulum merdeka ini. Dan yang tidak kalah penting lanjutnya membentuk dan mengaktifkan komunitas-komunitas belajar yaitu komunitas bagi para guru untuk bersama-sama mempelajari dan menerapkan berbagai materi yang sudah ada di platform merdeka mengajar.
Kurikulum merdeka adalah terobosan yang membantu guru dan kepala sekolah mengubah proses pembelajaran menjadi relevan, mendalam. dan menyenangkan. Sekolah yang menerapkan kurikulum merdeka ini nantinya akan merasakan tiga keunggulan dari kurikulum ini.
Pertama, kurikulum merdeka fokus pada materi esensial sehingga guru tidak terburu-buru dalam mengajar bisa lebih memperhatikan proses belajar murid dan menerapkan pembelajaran yang mendalam. Kedua, kurikulum merdeka memberi jam pelajaran khusus bagi pengembangan karakter melalui proyek penguatan profil pelajar pancasila.
Ketiga, kurikulum merdeka memberi fleksibilitas bagi sekolah untuk merancang kurikulum operasionalnya sendiri dan bagi guru untuk menyesuaikan pembelajaran dengan tingkat kemampuan muridnya, kerangka kurikulum yang fleksibel akan memudahkan sekolah termasuk yang minim fasilitas untuk merancang pembelajaran yang sesuai kebutuhannya.
“Pemerintah Kota Solok melalui Dinas Pendidikan akan terus melakukan terobosan-terobosan dalam bidang pendidikan, kita patut berbangga sekarang telah ada sebanyak 48 orang guru penggerak dan sebanyak 81 orang calon guru penggerak yang sedang melaksanakan pendidikan pada angkatan kedelapan ini, dan ada juga sebanyak lima sekolah yang sedang mengikuti program sekolah penggerak,” tambahnya.
Wako juga berpesan kepada peserta pelatihan agar benar-benar memanfaatkan waktu dalam mengikuti kegiatan ini dan dapat menyerap serta merealisasikan materi dan praktik dari narasumber guna menjadikan penambahan pengetahuan tentang implementasi Kurikulum Merdeka. (vko)