BUKITTINGGI, METRO – Setelah membacok istri dengan kapak, seorang suami gantung diri dengan tali nilon di Jalan Bahder Johan, Kelurahan Mandiangin Koto Selayan (MKS), Bukittinggi, Selasa (4/9) pagi. Sang istri kritis dan dibawa ke RS Achmad Mochtar Bukittinggi, sementara sang suami tewas.
Menurut keterangan dari masyarakat, sang suami Syamsuir (60) dan istrinya Yusmaniar (52) pagi itu terlibat cekcok hebat. Penyebabnya diduga gara-gara suami cemburu pada istrinya yang dituding ada main dengan lelaki lain. Itulah yang diduga membuat Syamsuir kalap mata dan ingin menghabisi istrinya.
Di rumah itu, sebenarnya juga tinggal dua anak mereka, Murni (25) dan Firman (22). Namun, pagi itu sedang tidak berada di rumah. Pada saat kejadian pada pukul 08.00 WIB, Murni sedang pergi membeli sarapan pagi. Sedangkan Firman sudah pergi bekerja di los daging di Pasar Bawah.
Kejadian terkuak saat Murni pulang dengan bawaan sarapannya. Nahas, saat dia membuka pintu, dia melihat orang tua laki-lakinya sudah gantung diri di kamar depan berukuran 5 x 5 meter. Syamsuir tergantung dengan tali nilon berwarna hijau tua yang terikat pada kayu atap rumah dan melilit ke lehernya.
Setelah itu anaknya Murni menuju ke dalam kamar orang tuanya dan melihat ibunya dalam keadaan terbaring di atas kasur. Bersimbah darah pada bagian kepala. Selanjutnya, anak korban berteriak minta bantuan kepada masyarakat. Masyarakat membantu evakuasi kedua korban.
Saat ini, korban Yusmaniar masih dalam keadaan kritis di IGD RS Achmad Mochtar Kota Bukittinggi. Mengalami luka robek pada bagian belakang kepala sebelah kiri, dan luka robek pada bagian pelipis sebelah kiri kepala. Sedangkan koban gantung diri Syamsuir berada di kamar jenazah RS Achmad Mochtar untuk dilakukan visum luar.
Tetangga korban, Mutia (37) mengatakan, Syamsuir dengan Yusmaniar sering bertengkar masalah rumah tangga. ”Terakhir Syamsuir merasa cemburu terhadap istrinya. Mungkin itu yang mendasari Pak Syamsuir melakukan penganiayaan terhadap istrinya,” kata Mutia.
Pjs Kasat Reskrim Polres Bukittinggi AKP Dipta Pratama mengatakan, bahwa ada yang melaporkan kejadian korban gantung diri di Jalan Bahder Johan, tepatnya di belakang Kampus STIE, Kelurahan Ipuh Selayan, Kecamatan MKS sekitar pukul 10.15 WIB.
”Setelah anggota piket Reskrim Polres Bukittinggi tiba di TKP, korban luka maupun korban gantung diri dibawa ke RSAM Bukittinggi. Petugas dibantu keluarga dan masyarakat setempat dengan mobil ambulans milik PMI Bukittinggi,” kata Dipta.
Menurut Dipta, setelah dilakukan olah TKP oleh angota Identifikasi Polres Bukittinggi, ditemukan barang bukti (BB) sebilah kapak untuk memukul istri dan tali untuk gantung diri. “Di lokasi anggota juga menemukan lumuran darah di jendela dan di lantai,” jelasnya. (cr8/p)