PADANG, METRO – Satu unit truk tangki CPO yang membawa minyak mentah sawit, mengalami kecelakaan tunggal di Panorama II KM 23, Sitinjau Lawik, Kelurahan Indarung, Kecamatan Lubukkilangan, Minggu (15/1) sekitar pukul 02.00 WIB. Tumpahan minyak sawit “baserak” menutupi jalan yang mengakibatkan terjadi kemacetan parah sepanjang tiga kilometer dari arah Solok-Padang dan sebaliknya.
Tumpahan minyak sawit membuat badan jalan menjadi licin dan tidak bisa dilalui kendaraan. Seluruh pengguna jalan dialihkan menggunakan jalur alternatif melalui Padangpanjang.
Pantauan POSMETRO PADANG, Minggu di lokasi, banyak pengguna kendaraan ngotot ingin melewati jalan licin. Bahkan, pengendara yang terjebak di kawasan itu, telah berada sejak Minggu dinihari hingga Minggu siang, belum bisa melalui jalur tersebut.
Keterangan aparat kepolisian, truk CPO BA 8841 BU, mengalami kecelakaan akibat hilang kendali (lost control). Truk terbalik dan muatan berupa minyak sawit mentah langsung menggenangi badan jalan.
Pengendara mobil tujuan Kabupaten Solok, Zul (40), mengaku tiba di lokasi sekitar pukul 07.00 WIB, dan kendaraan sama sekali berhenti. Dia baru menyadari, jika kemacetan disebabkan ada tumpahan minyak mentah kelapa sawit.
”Saya sudah terjebak sekitar 6 jam. Petugas kepolisian dan warga terlihat membawa karung-karung berisi tanah dan menyebarkannya di badan jalan, agar jalan tidak licin,” ungkap Zul, memilih untuk menunggu perbaikan dilakukan aparat.
Sementara, Hendri (30), warga Solok yang hendak berangkat ke Padang, mengatakan ia berencana membawa anak-anaknya ke Padang untuk bertamasya ke Pantai Bungus. ”Entah sampai jam berapa jalannnya bisa dilalui lagi,” kata Hendri.
Sementara itu, Ucok anggota PKJR (Pos Kamling Jalan Raya) mengatakan, ketika itu ia melihat truk melaju agak oleng. Dan, setelah melewati tikungan dan penurunan tajam, truk langsung rebah ke kanan dan minyak tumpah.
”Setelah truk rabah kudo, sopirnya langsung keluar,” ujar Ucok.
Hingga Minggu pukul 13.30 WIB, petugas masih berupaya membersihkan badan jalan dari minyak sawit dengan menggunakan serbuk kayu dan tanah. Sedangkan ratusan kendaraan masih berhenti, karena jalan sangat berbahaya untuk dilalui.
Petugas dari Pemadam Kebakaran dan kepolisian berupaya menyingkirkan tumpahan minyak mentah sawit. Selain itu, untuk mengurangi kemacetan panjang petugas kepolisian terpaksa harus bekerja ekstra untuk mengatur lalu lintas. Para pengendara mobil dan sepeda motor terpaksa harus agak menepi di sisi badan jalan untuk bisa melewati jalan yang terkena tumpahan minyak sawit.
”Dan setelah jalan kering dari minyak, diberlakukan buka tutup, dan kendaraan bisa melalui jalan itu secara bergantian,” ungkap Kapolsek Luki Kompol Ediwarman.
Menurut dia, beberapa kendaraan masih membandel dan mencoba untuk jalan. Akibatnya, ada pengendara motor terjatuh, dan ada pula mobil yang akhirnya tidak bisa jalan.
”Sampai saat sekarang ini kita masih mengatur mobil yang melaju dari Solok dan sebaliknya juga dari Kota Padang, dan setelah kering akan disiram oleh petugas Damkar. Belum ada korban jiwa, dan kita masih mencari sopir yang mengendarai truk CPO itu,” pungkasnya. (rg)