MATA AIR, METRO–Tak hanya manut dan percaya begitu saja keterangan bawahan soal operasional UPT-PKB Dinas Perhubungan Kota Padang, Wali Kota Hendri Septa nekat masuk kolong mobil pengujian kelengkapan bagian bawah kendaraan yang masuk uji kir, Kamis (16/6).
Tak tanggung tanggung, orang nomor satu di Kota Padang ini melakukan uji kir langsung kendaraan dinasnya, disaksikan Kepala Dinas Perhubungan Yudi Indra Syani, S.SiT MT, Kepala UPT PKB Yance Kurniawan.
“Alhamdulilah, semua sarana dan prasarana yang dimiliki sudah lumayan memadai untuk melayani masyarakat pemilik mobil untuk dilakukan uji kir,” ujar Wali Kota Padang Hendri Septa kepada POSMETRO saat program Kamis Berseri, kemarin.
Dikatakan Hendri Septa, sebagai operator Rekayasa Lalu Lintas, Dishub harus memberikan pelayanan yang maksimal kepada masyarakat. Apalagi dengan trobosan Dishub Padang khususnya UPT-PKB tentang sistem pelayanan baru berupa Radio Frequensy Indentification (RFID) yang sudah berjalan sejak Senin (13/6) lalu itu.
“Saya mendukung sekali. Ini merupakan bentuk kepedulian kepada masyarakat. Artinya pelayanan saat ini lebih ditingkatkan lagi. Apalagi sejak 2016 lalu, Presiden Joko Widodo sudah mencangkan tahun serba digital,” ucapnya.
Di suatu sisi, sebut Hendri Septa, terobosan pelayanan uji kir RFID itu sangatlah membantu pemilik kendaraan. Mereka terlayani dengan baik. Ini terbukti dengan dialog saya langsung dengan seorang Ibu Rumah Tangga (IRT) yang mengurus uji kir.
“Nah, beranjak dari itulah, saya memberikan semangat langsung kepada petugas UPT PKB dengan turun ke bawah untuk masuk kolong melakukan pemeriksaan vital bagian bawah mobil dinas. Alhamdulillah, hasilnya sangat memuaskan dan perlu diingat, bahwa terobosan baru UPT-PKB Dishub Padang ini yang perdana untuk Sumbar,” ujar Hendri Septa.
Sementara itu Kepala Dinas Perhubungan Padang Yudi Indra Syani didampingi Kepala UPT-PKB Yance Kurniawan mengaku, bahwa terobosan RFID itu merupakan penerbitan kartu uji elektronik atau kartu pintar atau smart card.
Namun kini kita lengkapi dengan RFID. Kartu ini dapat menyimpan data lebih banyak. Jika dibanding dengan kartu lama hanya satu tahun berlaku. Sedangkan pada RFID bisa berlaku hingga tiga tahun. Dan lagian pembayarannya non tunai. Artinya tak ada lagi uang beredar di uji kir.
“Semua data yang masuk terpantau oleh pimpinan. Apapun yang terjadi di ruangan uji kir akan terbaca karean area uji KIR sudah kita lengkapi dengan delapan unit CCTV,” tegas Yudi Indra Syani.
Mengenai dukungan dari Wali Kota Padang Hendri Septa tentang terobosan ini, kita sangat bersyukur sekali. “Wako menyemangati personel di lapangan untuk lebih meningkatkan kinerja kita di lapangan,” tutur Yudi Indra Syani.
Sementara itu Eli (40), seorang IRT yang mengurus uji kir kemarin mengaku sangat mendukung program RFID itu. Kami sangat terbantu sekali dengan program baru ini. Beli karcis, lihat administrasi, diproses petugas lalu tak bayar tunai.
“Kita juga dilayani oleh petugas petugas yang ramah,” aku Eli yang sempat dialog langsung dengan Wako Hendri Septa di lokasi uji kir. (ped)