LIMAPULUH KOTA, METRO–Tim Lintas Kementerian dan Lembaga yang beranggotakan sebanyak 22 orang, turun langsung di empat kenagarian masing-masing Nagari Tanjuang Bungo, Nagari Sungai Naniang, Nagari Ampalu dan Nagari Piobang, Kabupaten Lima Puluh Kota, baru-baru ini.
Tim Lintas K/L mencermati secara lansung praktik penerapan aksi konvergensi pecepatan penurunan stunting di tingkat lapangan. Mengingat, baru-baru ini Kabupaten Lima Puluh Kota meraih terbaik II se-Sumatera Barat pada penilaian Delapan Aksi Konvergensi Penurunan stunting tahun 2022.
”Cara Limapuluh Kota dalam menurunkan stunting bakal dikaji untuk direplikasi dan diadvokasi di tingkat pusat dan daerah, sehingga terbuka peluang bakal diadopsi secara nasional sebagai model penurunan stunting,” sebut Kepala Badan Perencanaan, Penelitian dan Pengembangan (Bapelitbang) Limapuluh Kota, Gusdian Laora di Tanjuang Bungo, Kecamatan Suliki, baru-baru ini.
Kepala Bapelitbang Kabupaten Lima Puluh Kota, Gusdian Laora, menyebut saat melakukan Focus Group Discussion (FGD) di Kenagarian Tanjuang Bungo, Tim Lintas K/L dipimpin Fasilitator Kemen PPN/Bappenas Harris Rambey, memperoleh penjelasan dari Wali Nagari Tanjuang Bungo, Yefriandi Dt. Mangkuto Rajo bagaimana langkah dan strategi serta partisipasi masyarakat dalam penurunan angka stunting.
Yefriandi mengungkapkan Nagari Tanjuang Bungo dinyatakan sebagai lokus stunting pada tahun 2019, namun berkat koordinasi, inovasi dan dukungan masyarakat pada tahun 2021 dinyatakan bebas sebagai stunting. Berbagai inovasi dilahirkan seperti, Prosasa (program satu butir telur, satu rumah, satu keluarga) dan Program Diniprapus yakni pencegahan stunting berupa penyuluhan kepada calon pengantin dan ibu hamil. “Kita telah menuangkan inovasi ini kedalam Peraturan Nagari Tahun 2020,” ucap Wali Nagari.
Ketua tim kunjungan lapangan lintas kementerian/Lembaga percepatan penurunan stuntung , Harris Rambey dalam sambutannya mengatakan tujuan kedatangan timnya adalah untuk melakukan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan program dan kegiatan yang mendukung percepatan penurunan stunting di Kabupaten Lima Puluh Kota. “Program penanggulangan stunting di Nagari Tanjuang Bungo luar biasa dan dapat diimplementasikan di tempat lain demi penekanan stunting,” ungkap Harris Rambey.
Dia menyebut, pemerintah telah berkomitmen untuk mempercepat perbaikan gizi masyarakat dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020 – 2024. Prevalensi stunting pada anak balita ditargetkan untuk turun menjadi 14 persen pada tahun 2024.
Kepala Bapelitbang Gusdian Laora mengungkapkan kesan positif juga diperoleh Tim Lintas K/L saat melakukan FGD di Nagari Sungai Naniang, Ampalu dan Piobang, terutama semangat dan kebersamaan pemangku kepentingan untuk menurunkan angka stunting di masing-masing wilayah. “Karenanya kita optimis percepatan penurunan stunting trend-nya akan semakin meningkat di Limapuluh Kota,” ucap Gusdian Laora. (uus)