PADANG, METRO–Warga di Tanjung Aur, RT 01 RW 06, Kelurahan Balai Gadang, Kecamatan Koto Tangah digegerkan dengan penemuan mayat dengan kondisi tertelungkup di dalam rumah kontrakannya, Minggu (31/10) sekitar pukul 22.00 WIB.
Mayat tersebut diketahui berjenis kelamin wanita berinisial LP (43). Sontak saja, warga pun berdatangan ke lokasi. Tak lama berselang, Polisi juga datang melakukan olah TKP dan selanjutnya mengevakuasi jasad korban ke RS Bhayangkara.
Salah seorang tetangga yang pertama kali menemukan mayat tersebut, Meirayanti (40) mengatakan bahwa dirinya sempat curiga karena lampu yang ada di rumah korban, tak kunjung dinyalakan saat malam hari dan jendela rumah tersebut dibiarkan dalam posisi terbuka.
“Saya sempat mencoba untuk memanggil-manggil namanya dari luar, namun tidak ada jawaban, lalu saya memanggil seorang lagi tetangga laki-laki dan mencoba untuk mendorong pintu, setelah saya dorong ternyata pintunya tidak terkunci,” ujar Meirayanti, Senin (1/11).
Mendapati pintu tidak terkunci, Meirayanti langsung menuju kamar dan disana ia mendapati pintu kamar dalam keadaan terbuka, dan didalamnya terlihat korban dalam posisi telungkup di lantai kamar.
“Saya sempat mencoba untuk membangunkannya dengan cara memanggil dan menggoyang-goyangkan badannya, namun ternyata badannya sudah dingin dan wajahnya pucat,” ungkap Meirayanti.
Selanjutnya, setelah menyadari bahwa korban sudah tidak bernyawa lagi, Meirayanti segera bergegas untuk melaporkan kepada petugas Bhabinkamtibmas yang ditemuinya yang langsung melaporkan temuan mayat tersebut kepada SPKT Polsek Koto Tangah.
Penemuan mayat tersebut, dibenarkan oleh Kapolsek Koto Tangah, AKP Afrino, menurutnya, pihak kepolisian baru mendapatkan laporan dari masyarakat mengenai penemuan mayat tersebut pada pukul 22:00 WIB. Berdasarkan hasil olah TKP dan identifikasi, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan di tubuh korban.
“Berdasarkan hasil visum, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban, dugaan kami, korban meninggal akibat penyakit yang sudah lama dideritanya,” ujar Kapolsek Koto Tangah ini menjelaskan.
Dugaan tersebut, menurut AKP Afrino juga diperkuat dengan pengakuan beberapa orang tetangga korban yang akhir-akhir ini sering melihat korban sedang dalam kondisi batuk dan muntah-muntah
“Menurut saksi-saksi, karena tinggal sendirian di rumah tersebut, korban terlihat beberapa kali meminta tolong untuk dibelikan obat ke warung kepada anak-anak yang lewat didepan rumahnya, ataupun menitipkan sampah untuk dibuang kepada orang yang lewat,” ungkap AKP Afrino.
Mengenai identitas korban, AKP afrino juga menjelaskan bahwasanya korban baru menghuni kontrakan tersebut selama tiga bulan belakangan dan juga jarang berkomunikasi dengan warga sekitar.
“KTP korban beralamat di Desa Kepala Buayan, Nagari Buayan, Kecamatan Batang Anai Kabupaten Padang Pariaman, menurut pengakuan pemilik kontrakan, korban tinggal disana sejak bulan agustus, dan hanya terlihat bersosialisasi dengan warga sekitar ketika membeli kebutuhan di warung yang ada disekitar kontrakannya saja, “ ujar AKP Afrino.
Dikatakan oleh Afrino, awalnya pihak kepolisian menitipkan mayat korban ke rumah sakit Bhayangkara Sumbar sembari anggota Polsek Koto Tangah mencari informasi keluarga korban.
“Tadi (Senin) sekitar pukul 11.00 WIB mayat korban telah dijemput oleh pihak keluarga dan dilakukan penandatanganan serah terima antara polisi dan pihak keluarga,”tukasnya. (rom)