AIEPACAH, METRO–Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Padang meminta pengelola mall dan supermarket ikut memasarkan produk olahan dan daur ulang sampah yang dihasilkan bank sampah. Ini sebagai upaya turut berpartisipasi mengurangi sampah ke tempat penampungan akhir.
“Pengelolaan sampah dilakukan mulai dari hulu dengan mengolah sampah oleh bank sampah menjadi produk bernilai, kami meminta pengelola mall dan supermarket turut berkontribusi mengurangi sampah masyarakat yang notabene berasal dari mall,” ujar Kepala DLH Kota Padang, Mairizon, Minggu (26/9).
Menurutnya, Pemko Padang telah menerbitkan Perwako Nomor 1 tahun 2021 yang berisi kesediaan pengelola mall dan supermarket agar ikut serta memasarkan produk olahan yang dihasilkan bank sampah.
“Sampah plastik, kemasan air mineral dan sejenisnya bisa dikurangi agar tidak sampai di Tempat Penampungan Akhir dengan peranan dari bank sampah atau perajin dengan menghasilkan barang yang punya nilai jual,” ucap Mairizon.
Ia menyampaikan, selama ini bank sampah terkendala tempat untuk menjual produk tersebut, ada yang berinisiatif menjual sendiri dengan mendatangi berbagai instansi dan kantor.
“Selain kesulitan tempat menjual produk, biasanya produk daur ulang dari sampah harganya lebih tinggi dari produk konvensional sehingga pemasaran menjadi tidak jalan,” paparnya.
Oleh sebab itu, pihaknya melalui perwako menerapkan kewajiban kepada pengelola mall di Kota Padang agar menyediakan tempat untuk memasarkan produk daur ulang dari bank sampah.
“Itu telah dilakukan dan dapat mengurangi sampah sejak dari hulu,” ulasnya.
Di sisi lain untuk memaksimalkan pengolahan di hilir pihaknya mengoptimalkan keberadaan kontainer sampah di berbagai titik strategis hingga permukiman warga.
“Memang saat ini Padang masih kekurangan 59 kontainer sampah lagi, tapi secara bertahap akan kita penuhi,” ujarnya.
Dijelaskan, saat ini produksi sampah di Padang per hari berdasarkan data yang tercatat di Tempat Penampungan Akhir (TPA) Aia Dingin mencapai 540 ton. (ade)