PADANG, METRO–Gubernur Sumatera Barat (Sumbar), Mahyeldi Ansharullah menerima anugerah gelar kehormatan “Abah Rakean” dari Pengurus Besar (PB) Paguyuban Pasundan Sumbar, di Auditorium Gubernuran, Sabtu (15/9).
Anugerah gelar kehormatan tersebut diberikan oleh Paguyuban Warga Sunda kepada Gubernur Sumbar, Mahyeldi Ansharullah karena ia dinilai memiliki kepedulian besar terhadap masyarakat Etnis Sunda yang berdomisili di Sumbar dan dianggap berhasil menjaga stabilitas harmonisasi kehidupan bermasyarakat di daerahnya.
Pada kesempatan itu Mahyeldi menegaskan, pentingnya menjaga kerukunan dalam kehidupan bermasyarakat di tengah tahun politik. Menurut Mahyeldi, itu tidak hanya menjadi tanggung jawab masyarakat tapi juga para elit politik.
Mahyeldi bersyukur, saat ini kondisi relatif aman dan terkendali meskipun sejumlah tahapan proses demokrasi telah mulai dilaksanakan. Menurutnya kondisi aman dan tentram ini mesti terus dijaga bersama oleh seluruh pihak.
“Kita tentu berharap harmonisasi dan kerukunan ini dapat terus terjaga, baik di Sumbar maupun di Indonesia. Meski pun saat ini telah memasuki tahun politik,” ucap Mahyeldi dihadapan ratusan warga Sumbar asal Tanah Pasundan yang hadir dalam acara tersebut.
Mahyeldi kemudian juga menyebut, tanggung jawab menjaga kerukunan dan persatuan itu, tidak hanya berada pada pundak pemerintah dan masyarakat. Tetapi juga tanggung jawab para elit politik.
“Saat ini, kerukukunan dalam keberagaman telah menjadi perekat keutuhan bangsa kita. Oleh sebab itu, semua pihak, baik masyarakat maupun elit politik mesti mensyukuri itu, merawat itu, menjaga itu agar kemudian bisa menjadi teladan bagi anak cucu ke depan. Sangat sayang, jika kerukunan yang telah lama terjaga menjadi hancur hanya karena kepentingan politik sesaat,” tegas Mahyeldi.
Ia menyadari, dalam kontestasi politik dewasa ini gagasan tidak lagi menjadi satu-satunya unsur yang dijadikan masyarakat sebagai dasar dalam menentukan pilihannya. Pertimbangan lain seperti, apa partainya, siapa figur yang diusungnya, seperti apa track recordnya tentu juga akan ikut mewarnai pertimbangan mereka dalam menetapkan pilihan.
“Namun kerukunan dan persatuan bangsa tentu juga perlu dikedepankan oleh siapa? Ya oleh kita semua baik masyarakat maupun para elit politik,” ujar Mahyeldi. (fan)