JAKARTA, METRO–Dua figur calon presiden dengan elektabilitas tertinggi kembali bersaing sengit. Temuan survei New Indonesia Research & Consulting menunjukkan Prabowo Subianto masih menempati posisi unggul dengan elektabilitas mencapai 27,8%
Elektabilitas Ganjar Pranowo mengalami rebound, setelah sebelumnya sempat anjlok pada survei Mei 2023. Dengan raihan elektabilitas 25%, Ganjar berhasil memulihkan kekuatan kembali seperti pada survei Maret, tetapi masih kalah oleh Prabowo. Peringkat ketiga tetap diduduki Anies Baswedan dengan elektabilitas 13,7%.
“Adu kuat antara Prabowo dan Ganjar terus berlangsung, sedangkan Anies sulit mengejar keduanya,” ungkap Direktur Eksekutif New Indonesia Research & Consulting Andreas Nuryono lewat keterangan yang diterima, Selasa (26/9).
Menurut Andreas, diperlukan waktu hampir setengah tahun bagi Ganjar untuk menguatkan kembali dukungan setelah jeblok pasca-heboh Piala Dunia U20. “Deklarasi pencapresan pada bulan April sebatas mengungkit kembali dari anjloknya elektabilitas Ganjar,” tandas Andreas.
Alhasil, Ganjar pun disalip Prabowo yang tengah mengalami tren kenaikan elektabilitas. “Arah pergeseran dukungan Jokowi yang tampak lebih mendukung Prabowo memberi insentif elektoral dengan terus melejitnya elektabilitas Prabowo,” lanjut Andreas.
Belakangan muncul wacana untuk menggabungkan Prabowo dan Ganjar dalam satu paket pasangan capres-cawapres.
“Bergabungnya dua figur yang sama-sama pro-keberlanjutan diprediksi bisa mendorong Pilpres berlangsung hanya satu putaran. Pertanyaan selanjutnya, jika Prabowo dan Ganjar bersatu maka siapa yang akan menempati posisi capres dan siapa yang mau mengalah hanya menjadi cawapres,” imbuhnya.