“Jadi berdasarkan surÂvei hari ini kemungkinan masih terbuka dua putaran tetapi putaran kedua kalau itu terjadi dengan asumsi Pak Prabowo tidak berhasil menaikkan suara hingga 50%, itu diperebutkan antaÂra Mas Anjar dan Mas Anies,” imbuhnya.
Ganjar Turun Tajam-Prabowo Naik
Lebih lanjut, BurhaÂnudÂdin mengatakan elektaÂbilitas Ganjar turun tajam dibanding survei yang dilaÂkukan Indikator sebelumÂnya. Di sisi lain, elektabilitas Prabowo jua naik.
”Terjadi penurunan taÂjam Mas Ganjar diikuti oleh kenaikan suara Pak PraboÂwo, tetapi kenaikan Pak PraÂbowo tidak setajam peÂnuÂrunan Mas Ganjar,” tuÂtur dia.
Pada survei yang dilaÂkukan Indikator pada 16-20 Oktober lalu, Prabowo memperoleh 37% dan Ganjar 34,8%. Burhanuddin pun menjelaskan alasan elektaÂbilitas Prabowo tak begitu tajam di saat Ganjar turun.
”Jadi kalau misalnya betul Mas Ganjar penuÂrunannya sejauh ini harusÂnya Pak Prabowo lebih tingÂgi lagi. Salah satunya kaÂrena pendukung lama Pak Prabowo yang pindah ke Anies, undecided juga meÂningkat, naik sekitar 2%,” tutur dia. (jpg)
















