Untuk diketahui, survei yang dilakukan menggunakan metode multi-stage random sampling dengan jumlah responden 1.200 orang. Teknik pengumpulan data tidak menggunakan sosial media melainkan tatap muka dan menggunakan metode kuisione, dengan margin of error survei ini plus/minus 2,9 persen.
Selain survei dengan metode kuantitatif, LSI Denny JA juga memperkaya informasi dan analisa dengan metode kualitatif, seperti analisis media, in-depth interview, expert judgement dan focus group discussion.
Dari hasil riset kualitatif, terdapat dua hal yang menyebabkan suara Anies menurun. Pertama, adalah kritik keras SBY soal pemimpin yang tidak memegang janji, yang beredar luas.
“Kritikan yang keras dari mantan presiden dua periode tentu bisa mempunyai efek pada persepsi yang berkembang di publik,” ujar Adjie.
Kedua, Muhaimin kalah populer dan kalah disukai dibandingkan dengan AHY. Popularitas atau pengenalan AHY sebesar 65.9 persen. Popularitas Muhaimin sebesar 49 persen. Popularitas keduanya terpaut 16.9 persen.
Simpati publik (kesukaan) juga muncul karena AHY relatif bersih dari pemberitaan kasus hukum maupun tindakan tercela.
“Dari sisi kesukaan, AHY kesukaan terhadapnya sebesar 68.3 persen. Kesukaan terhadap Muhaimin sebesar 61.5 persen. Angka kesukaan terhadap keduanya terpaut 6.8 persen”, tambahnya. (jpg)














