PASBAR, METRO – Luapan sungai Batang Batahan di Kabupaten Pasbar, menyebabkan sekitar 13 rumah warga di Jorong Kampung Baru, Nagari batahan, Ranah batahan rusak dan tidak bisa ditempati. Hujan deras yang sudah mengguyur wilayah Pasbar sejak Minggu (8/10) sore, tidak bisa membendung derasnya arus sungai hingga meluap dan menerjang belasan rumah warga tersebut.
Tidak ada korban jiwa dalam musibah banjir itu. Namun, banjir mengakibatkan rumah rusak berat dan lahan pertanian juga ada yang terendam air. “Akibat hujan yang tidak henti-hentinya, Senin (9/10) pagi banjir datang tiba-tiba dan merendam rumah warga dengan ketinggian air sekitar satu meter.
Akibat bencana tersebut sekitar 13 rumah warga yang berada di tepi sungai ada yang ambruk dan rusak. Saat ini, penghuni rumah untuk sementara waktu pindah ke rumah tetangga yang lebih aman,” ungkap Kalaksa Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pasbar Try Wahluyo, kemarin.
Saat ini, petugas BPBD sudah melakukan pertolongan kepada warga yang menjadi korban hantaman banjir itu. Bantuan makanan juga disalurkan untuk para korban banjir.
Salah seorang warga Batahan, Andri, mengharapkan Pemkab Pasaman Barat segera memberikan bantuan berupa makanan dan tenda. “Mudah-mudahan banjir cepat surut dan warga kembali beraktivitas seperti biasa,” katanya.
Informasi yang dihimpun di lapangan, korban yang rumahnya ambruk adalah Zulkifli, Zulhendri, Khairani, Rudi Elvi, Zulkisman, Iyus, Ati, Upiak, Rudi Hartono, Lamek, Khairuddin, Tapa, dan Tono.
Terpisah, Kepala Pelaksana BPBD Sumbar Nasridal Patria, mengungkap ada sekitar 20 rumah rusak akibat sungai Batang Batahan meluap. Akibat banjir sebanyak 160 KK terpaksa diungsikan ke rumah tetangga dan kerabat terdekat. Selain itu, akses Jalan Nas Km 81 dari SMP 4 menuju Medan tidak bisa dilewati dan ditutup.
”Tidak ada korban jiwa meninggal akibat banjir. Masyarakat mengungsi ke rumah warga yang tidak terlanda banjir. Dan saat ini sedang dilakukan proses evakuasi dan rekayasa lalu lintas sehingga proses evakuasi tidak terganggu,” ujar Nasridal.
Ditambahkannya, BPBD dan masyarakat telah melakukan pendirian posko dapur umum. Distribusi bantuan logistik, seperti obat-obatan dan makanan untuk disalurkan kepada masyarakat. Evakuasi warga, anak sekolah, balita dan lansia menggunakan perahu karet.
”Masyarakat terus diimbau jika banjir bertambah tinggi agar mengungsi ke tempat yang lebih aman. Posko kesehatan juga telah didirikan dan penangangan masih terus dilakukan,” ucapnya.
Sedangkan, untuk bencana longsor terjadi di Jorong Kampuang Tabu, Nagari Sipinang, Kecamatan Palembayan, Agam. Akibatnya, badan jalan provinsi amblas sepanjang 40 meter, namun masih bisa dilewati dengan sistem buka tutup.
”Di Agam ada dua badan jalan amblas yakni akses provinsi, dan jalan antar jorong. Untuk, akses jalan di dalam Jorong Kampung Tabu sempat terputus dengan ketinggian material longsor yang menimpa badan jalan sepanjang 20 meter dan tinggi mencapai 1 meter. Tapi, Senin siang sudah bisa dilalui kendaraan roda dua,” terangnya.
Lebih lanjut, katanya, dampak longsor juga ikut mematahkan satu unit tiang listrik milik PLN dan menimbun kebun cokelat milik warga. Saat ini, pihak BPBD setempat, Dinas PU, pemerintah kecamatan, nagari dan masyarakat masih melakukan pembersihan. ”Ada sekitar 200 batang coklat yang tertimbun dan manggis dua batang,” pungkasnya. (end/l)