SUNGAIDURIAN, METRO–Memiliki kartu Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) suatu anugerah besar bagi Irwanto Saputra, (55), warga Kelurahan Sungai Durian, Kecamatan Lamposi Tigo Nagori, Kota Payakumbuh, Provinsi Sumatera Barat.
Pria kelahiran 1967 tahun silam yang berprofesi sebagai sopir truk trayek Payakumbuh-Jawa Tengah dan Bengkulu itu, pernah dirundung masalah kesehatan. Sempat makan obat rutin dari Puskesmas dan Rumah Sakit selama tiga tahun, karena mengalami penyakit jantung.
Mulai dari cek up kesehatan, pemeriksaan labor, mengambil obat rutin di fasilitas kesehatan baik Puskesmas maupun Rumah Sakit, semuanya gratis. Dia juga merasakan pelayanan yang sangat baik dengan dokter, perawat dan petugas fasilitas kesehatan yang ramah dan murah senyum.
“Selama tiga tahun saya makan obat rutin karena sakit jantung. Semua proses di fasilitas kesehatan baik puskesmas maupun Rumah Sakit, gratis. Alhamdulillah, saat ini saya sudah sehat,” ucapnya bersyukur dan berterimakasih kepada Pemerintah Kota Payakumbuh yang sudah memberinya kartu JKN-KIS untuk jaminan kesehatan.
Meski sudah sehat dari sakit jantung yang memaksanya makan obat rutin setiap hari selama tiga tahun, Irwanto Saputra, nampaknya tidak berhenti dari masalah kesehatan. Kerja keras penuh waktu sebagai sopir truk trayek Sumatera-Jawa, benar-benar menguras kesehatannya. Suatu hari, cerita Irwanto Saputra, dirinya mengalami sakit perut yang sangat sakit sekali.
Rasa sakit itu dialaminya saat jauh dari keluarga tercinta, maklum ketika itu dirinya tengah berada di Jawa Tengah. “Ketika sakit perut itu saya tidak tahan lagi, kemudian saya langsung menuju rumah sakit di Jawa Tengah, hanya bermodal kartu JKN-KIS yang diberi oleh Pemerintah Kota Payakumbuh, saya gratis berobat di Jawa Tengah. Ini sungguh di luar dugaan saya, karena saya menyangka kartu JKN-KIS hanya berlaku di daerah saya, nyatanya berlaku diseluruh wilayah Indonesia,” ucapnya.
Tidak hanya sekali, sakit perut tiba-tiba atau orang kampung menyebut angin duduk itu, juga pernah menimpanya saat sedang berada di Kota Bengkulu, Provinsi Bengkulu. Dimana, ketika itu, apa yang dialaminya saat di Jawa Tengah, kembali terulang. Dirinya juga mendatangi Rumah Sakit di Bengkulu. Setelah mendapatkan pertolongan medis, dirinya juga hanya bermodal kartu JKN-KIS, kembali gratis berobat di RS Bengkulu.
Dia menyebut Pemerintah Kota Payakumbuh sangat tepat memberikan kartu JKN-KIS kepada orang yang membutuhkan. Dia juga tidak bisa membayangkan jika tidak memiki kartu JKN-KIS saat sakit jantung itu tiba. Berobat rutin selama tiga tahun, tentu akan menelan biaya cukup besar..
Belum lagi sakit ‘angin duduk’ yang datang tiba-tiba, tertolong dengan adanya kartu JKN-KIS. “Coba tidak ada kartu JKN-KIS. Saya tidak bisa bayangan berapa uang yang harus saya keluarkan. Saya harus berterimakasih kepada Pemerintah Kota dan BPJS Kesehatan,” sebutnya berharap ke depan semua warga kota Payakumbuh bisa memiliki jaminan kesehatan seperti dirinya. (uus)