Ceritanya penuh pengajaran dan budi pekerti yang mengisahkan kehidupan masyarakat Tigo Koto Silungkang pada masa lalu. “Kedepan kita akan meningkatkan lebih banyak lagi Warisan Budaya dari kabupaten Agam yang bisa ditetapkan dan memperoleh Sertifikat Pengakuan dari Kemendikbud Ristek,” ungkapnya.
Ia melanjutkan, hal tersebut merupakan sebagai bentuk upaya kongrit Pemda untuk melestarikan Nilai-nilai Adat dan Budaya yang ada di Kabupaten Agam.
Selanjutnya, Kadisdikbud menyampaikan bahwa ada 4 orang Tim Kesenian Situpai janjang yang diberangkatkan ke Jakarta, terdiri dari Amril sebagai maestro, Osra Hayadi pemain dendang, Dedi Ananda Putra pemain saluang, dan Mukhtar Saidi sebagai penutur cerita serta Wali nagari Tigo Koto Silungkang.
Direktur Jenderal Kebudayaan Kemendikbudristek Hilmar Farid pada malam Puncak Apresiasi Warisan Budaya Indonesia itu mengatakan komitmen untuk menjaga identitas sebagai bangsa yang luhur, yang dapat hilang sewaktu-waktu akibat kurang melakukan pelestarian terhadap warisan budaya. (pry)




















