SAWAHAN, METRO–Akhirnya Wali Kota Padang menuntaskan salah satu “pekerjaan rumah” mencari Sekretaris Daerah (Sekda). Setelah sekian lama hanya diisi oleh seorang Pj, Pemko Padang kini sudah memiliki Sekda Definitif, Andree Algamar yang dilantik langsung oleh Wako Padang Hendri Septa, Senin (13/6).
Setelah satu tugas terselesaikan, masih ada tanda tanya besar yang menjadi pertanyaan bagi warga Kota Padang. Kapan Wako memiliki pendamping, Wakil Wali Kota?
“Selamat kepada saudara Andree Algamar, dipercaya sebagai Sekda Padang. Mulai hari ini, harus tancap gas karena banyak tugas yang harus dituntaskan. Bekerja maksimal dan capai target-target yang ditetapkan, salah satunya Pendapatan Asli Daerah (PAD). Jangan lupa koordinasi dengan semua OPD,” ungkap Ketua Fraksi Demokrat Surya Jufri, kemarin.
Menurut Bitel, sapaan Surya Jufri, dengan adanya Sekda, tentu tugas Wako Padang terbantu. Namun, selain Sekda, tentu pemilihan Wakil Wali Kota juga harus perlu ketegasan. “Perlu ketegasan dari kedua partai pengusung. Sekda sudah ada, sekarang tentu bagaimana memilih Wawako Padang lagi,” tegas Bitel.
Hal serupa ditegaskan Ketua DPRD Padang Syafrial Kani, usai sidang peripurna, kemarin. Menurut kader Gerindra ini, Padang harus segera memiliki Wawako. Banyak agenda daerah yang bisa dibagi jika ada Wawako.
“Kepada kedua parpol pengusung, yakni PKS dan PAN segera kirim nama calon yang sudah oke ke DPRD Padang. Apalagi yang dinanti, Kota Padang masih banyak yang akan dikebut pembangunannya,” ungkap Syafrial Kani.
Syafrial Kani tak mau menyikapi jika ada permasalahan antara kedua parpol untuk nama calon Wawako yang akan diusung. Karena itu bukan ranah DPRD.
“DPRD Padang hanya ingin pengajuan nama saja. Supaya pansel bisa dibentuk dan dapat bekerja. Kasihan kita pada warga Padang. Tak mungkin Wako tanpa Wawako,” paparnya
Sementara, menanggapi masih belum adanya Wawako hingga saat ini, Wako Hendri Septa yang dijumpai usai sidang paripurna, kemarin menegaskan jika secara pribadi ia mengingingkan segera ada Wawako. Namun, semua itu kewenangan dari DPP.
“Saya mau kok ada pendamping. Buktinya satu nama dari PAN telah keluar, yakni Elkos Albar. Tinggal lagi dari PKS,” ujar Hendri Septa usai sidang Paripurna Penyampaian LKPD 2021.
Saat disinggung soal PKS telah surati DPD PAN untuk membahas hal itu, Hendri mengaku, tidak menerima surat dari PKS tersebut sampai sekarang. “Secara pribadi saya tidak menerima dan pengurus DPD PAN bukan saya saja. Pengurus PAN kan banyak,” paparnya.
Ia menambahkan, jika surat masuk ke pengurus DPD tentu perlu pembicaraan yang matang dan duduk bersama.
Sementara itu, Ketua DPD PKS Padang, Muharlion menegaskan, jika PKS telah menyurati DPD PAN terkait pembicaraan siapa yang akan didudukkan jadi Wawako. Jika Wako sebut tidak ada menerimanya, PKS siap kirim ulang.
“Kita akan kirim lagi dan berharap pengurus DPD PAN mau duduk bersama. Supaya kursi BA 2 A segera terisi dan masyarakat tidak bertanya-tanya,” papar wakil rakyat III periode ini.
Sebagaimana diketahui Hendri Septa dulu menjabat Wakil Walikota Padang berpasangan dengan Mahyeldi selaku Walikota. Mereka diusung koalisi PKS dan PAN. Mahyeldi dari PKS, sedangkan Hendri Septa dari PAN.
Berikutnya Mahyeldi maju di Pilkada Sumbar 2020 berpasangan dengan Audy Joinaldy. Pasangan ini pun menang. Sehingga akhirnya Hendri Septa dilantik menjadi Walikota Padang defenitif. Terjadilah kekosongan jabatan Wawako Padang.
Karena yang berhak atas posisi Wawako Padang itu adalah parpol PKS dan PAN, maka kedua parpol besar di Sumbar itu sudah menyiapkan kader terbaik mereka.
PKS menyiapkan H. Mulyadi Muslim, Lc, MA dan H. Muharlion, S.Pd. Sedangkan PAN menyiapkan Amril Amin, SH dan H. Ekos Albar, SE, MM. Dari empat nama itu dua sosok yang santer benar-benar dipersiapkan oleh kedua parpol adalah Mulyadi Muslim (PKS) dan Ekos Albar (PAN). PAN Akhirnya memilih nama Elkos Albar. PKS awalnya mengusung Mulyadi Muslim, namun di tengah jalan ada yang berubah. Kendati sudah ada nama kader dari kedua parpol, namun sudah setahun lebih kursi Wawako Padang kosong. (ade)