KABUPATEN Lima Puluh Kota diberi kepercayaan menjadi salah satu dari 50 kabupaten dan kota di Indonesia yang dipilih oleh Kementerian Komunikasi dan Infomatika RI untuk menjadi percontohan kota cerdas (Smart City). Di Provinsi Sumatra Barat (Sumbar), Cuma Kabupaten Limapuluh Kota yang dipilih.
Suatu anugerah besar bagi Kabupaten Limapuluh Kota dipilih dan dipercaya untuk menjalankan program percontohan Smart City dari Kementerian Kominfo RI. Hal ini mengisyaratkan bahwa Smart City sudah menjadi suatu kebutuhan bagi Limapuluh Kota.
Dengan luas wilayah geografis yang terbentang di 13 Kecamatan dan 79 Nagari, dengan rata-rata penduduknya berprofesi sebagai petani dan peternak, Limapuluh Kota sudah harus maju selangkah dalam pelayanan dengan kota cerdas atau smart city. Ini juga dalam rangka mendukung dan mempercepat pelaksanaan visi daerah menuju Lima puluh Kota Madani.
Langkah nyata menuju ke arah itu dibuktikan dengan pelaksanaan Bimbingan Teknis Penyusunan Master Plan Kota Cerdas atau Smart City dan Quick Win Program Unggulan Kabupaten Limapuluh Kota Tahap 1 Tahun 2022.
“Terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Kemenkominto RI yang telah menunjuk kabupaten Limapuluh kota di antara 50 kabupaten kota lainnya se-Indonesia dalam bentuk dukungan kepada Limapuluh Kota untuk mengimplementasikan kota cerdas atau smart city pada tahun 2022,” ungkap Bupati Limapuluh Kota, Safaruddin Dt Bandaro Rajo pada saat membuka kegiatan Bimbingan Teknis Penyusunan Master Plan Kota Cerdas atau Smart City Kabupaten Limapuluh Kota Tahap 1 Tahun 2022, Rabu (22/6).
Untuk melaksanakan visi daerah mewujudkan Limapuluh Kota yang madani, berbudaya dan beradat dalam adat basandi syara, syara basandi kita\bullah, pihaknya memiliki lima misi daerah yang harus dituntaskan.
Pertama, meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang berbudaya dan berdaya saing berlandaskan keimanan. Kedua, mendorong pertumbuhan dan perkembangan ekonomi lintas sektoral yang memiliki keunggulan di tingkat lokal dan regional. Selanjutnya, mendorong potensi nagari sebagai poros pembangunan daerah. Keempat meningkatkan kualitas pelayanan publik reformasi birokrasi seutuhnya.
Terakhir, meningkatkan pembangunan infrastruktur secara terpadu yang mendorong pertumbuhan ekonomi dan kualitas kehidupan masyarakat lebih baik.
“Dalam mewujudkan visi dan misi daerah ini, kami menyadari bahwa kita berada pada era yang berubah dengan sangat cepat, terutamad alam pola interaksi dan komunikasi antar masyarakat, terjadinya perubahan kebutuhan warga dan aktualisasi warga di tengah masyarakat,” kata Safaruddin.
Dengan kemajuan teknologi yang cepat seperti sekarang, semua tidak sama lagi dengan era sebelumnya, semua pihak harus beradaptasi dengan perubahan yang dinamis. “Kita sama-sama mengetahui pada dasarnya perubahan ini dipicu oleh kemajuan yang pesat di sisi teknologi komunikasi dan informasi,” ucapnya.
Kabupaten Limapuluh Kota, disampaikannya memiliki karakteristik agraris, sehingga sangat mengandalkan pertumbuhan ekonomi yang bersumber dari komoditas pertanian, peternakan, dan perikanan. Bentangan alam menghadirkan pesona yang menakjubkan, menyebabkan daerah ini terus berkembang menjadi destinasi wisata di Provinsi Sumbar.
Komoditas pertanian yang dihasilkan Kabupaten Limapuluh Kota memiliki daya saing di tingkat regional bahkan diantara menjadi ekspornasional. Dalam memberdayakan potensi kemasyarakatan dan wilayah serta peningkatan produksi dan nilai komoditas sebagai penentu pertumbuhan ekonomi.
“Karena itu diperlukan inovasi-inovasi yang ditandai dengan terpenuhinya enam pilar penunjang smart city, antara lain smartgovernance, smart branding, smart economy, smart living, smart society, dan smart environment,” jelas bupati pilihan rakyat itu.
Dikatakannya, Pemkab Limapuluh Kota sadar bahwa tidak ada aktivitas pemerintah dan masyarakat yang tidak terkoneksi dengan teknologi informasi dan komunikasi. Karena itu, pihaknya selalu berusaha dari waktu kewaktu menyempurnakan infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi untuk kepentingan penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan.
Ikhtiar untuk melengkapi infrastruktur teknologi informasi telah dirintis semenjak 2019 silam, Kabupaten Limapuluh Kota saat ini memiliki jaringan tertutup intra pemerintah yang telah menghubungkan antar simpul jaringan sebanyak 55 titik perangkat daerah di lingkup pemerintah Kabupaten Limapuluh Kota yang dikelola dinas komunikasi dan informatika.
“Jika kita berpedoman bahwasanya kota cerdas atau Smart City adalah konsep tata kelola kota yang disusun secara cerdas dan inovatif untuk menyelesaikan setiap persoalan atau masalah yang dihadapi, melalui pengelolaan sumber daya yang ada dan diwujudkan dalam strategi penyelesaian masalah, peningkatan kualitas pelayanan publik dan penciptaan situasi dan kondisi kota yang sejahtera nyaman,” ucap Kepala Dinas Kominfo Kabupaten Limapuluh Kota, Eki Hari Purnama, saat memberi kata sambutan.
Dia juga menyebut pelaksanaan Bimbingan Teknis Penyusunan Master Plan Kota Cerdas atau Smart City Kabupaten Limapuluh Kota Tahap 1 Tahun 2022 ini adalah dalam rangka mewujudkan konsep pengelolaan kota dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi secara efektif dan efisien di Kabupaten Limapuluh Kota.
Pada kegiatan yang berlangsung selama dua hari, yaitu Rabu (22/6) dan Kamis (23/6) itu dihadirkan narasumber dari Tim Pembimbing Direktorat Jenderal Aplikasi dan Informatika Kemenkominfo RI.
Dia menyebut, dengan adanya Nota Kesepakatan antara Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika dan Pemerintahan Kabupaten Lima Puluh Kota Nomor B-32/DJAI/HK.04.02/04/2022 dan Nomor: 139/139/PK/DISKOMINFO/IV/2022 Tentang Implementasi Gerakan Menuju KotaCerdas (Smart City) Kabupaten Limapuluh Kota diharapkan bagi kedua belah pihak berperan aktif dan bersama-sama mewujudkan Kabupaten Lima Puluh Kota sebagaiSmart City yang menjadi bagian dari Program Gerakan Menuju Kota Cerdas Tahun2022. (adv)