LIMAPULUH KOTA, METRO–Hujan deras disertai angin kencang Selasa (3/8) sore, menumbangkan pohon sungkai hingga menimpa rumah semi permanen berpenghuni di Jorong Koto Baru, dekat lapangan bola Nagari Koto Baru Simalanggang, Kecamatan Payakumbuh, Kabupaten Limapuluh Kota.
Nahasnya, seorang bocah bernama Velicia Zari Calestrin yang masih berusia enam tahun, tewas akibat tertimpa pohon yang membelah dua rumah tersebut. Sedangkan ibunya, Hemiza Sisrayeni (38) mengalami patah punggung. Sementara, anak balita bernama Samudra yang berusia dua tahun berhasil selamat dari musibah pohon tumbang tersebut.
Kejadian itupun sontak membuat warga setempat heboh dan langsung berdatangan ke lokasi untuk memberikan pertolongan kepada para korban. Warga pun bahu-membahu menyingkirkan pohon yang menindih tubuh ibu dan anak tersebut berhasil dievakuasi.
Hanya saja, korban Velicia Zari Calestrin kondisinya mengalami luka parah akibat terhimpit pohon tumbang tersebut dan meninggal di lokasi kejadian. Sedangkan ibunya yang mengalami patah tulang punggung langsung dilarikan ke RSUD Suliki untuk mendapatkan perawatan medis.
Tak lama berselang, petugas BPBD pun tiba di lokasi dan langsug melakukan pemotongan terhadap pohon yang tumbang itu dan melakukan pembersihan. Sedangkan rumah korban, ambruk dan mengalami kerusakan parah hingga tidak bisa lagi dihuni.
Pascakejadian, Bupati Lima Puluh Kota Safaruddin juga datang ke lokasi kejadian untuk menyerahkan bantuan berupa sembako dan terpal serta bantuan lainnya. Pada kesempatan itu, bupati menyampaikan duka yang mendalam dan keluarga Helmiza sabar dalam menghadapi ujian ini.
Camat Payakumbuh, Jhonianto, menyebut peristiwa naas itu terjadi sore hari ketika itu hujan deras disertai angin kencang turun di Lima Puluh Kota khususnya di Kecamatan Payakumbuh. Naas, batang Kayu Sungkai berukuran besar yang berada dekat rumah Helmi, tumbang dan menimpa rumahnya.
“Ketika itu Helmi dan dua orang anaknya sedang istirahat di rumah tersebut. Ibu mengalami patah pinggang, dan sekarang dirawat di RS Ahmad darwis Suliki dan satu orang anak perempuan meninggal dunia umur 6 tahun dan seorang anak selamat berumur 2 minggu namanya Samudra,” ungkap Camat Payakumbuh, Jhonianto, Rabu (4/8).
Disampaikan Jhonianto, kondisi Helmi yang dilarikan ke RS Suliki, untuk mendapatkan perawatan medis akibat pinggangnya patah, masih sadarkan diri. Dan memang membutuhkan perawatan yang intensif. Ia mengharapkan korban yang dirawat cepat kembali pulih seperti semula.
“Material pohon sungkai dengan ukuran besar yang membelah rumahnya sudah dievakuasi petugas. Bapak Bupati tadi sudah datang menyerahkan bantuan untuk keluarga Helmi. Mudah-mudahan semuanya cepat membaik,” harapnya. (uus)