JAKARTA, METRO–Jagad maya diramaikan oleh ajakan untuk memboikot produk pro Israel. Ajakan tersebut lahir lantaran invasi yang dilakukan Israel terhadap Palestina di Jalur Gaza.
Terkait itu, Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Roy Nicholas Mandey mengatakan, pihaknya tentu mendukung upaya perdamaian, aksi kemanusiaan, dan tidak membenarkan aksi penjajahan yang dilakukan oleh Israel di Palestina.
“Pada prinsipnya, kita pelaku usaha, masyarakat, akademisi, siapapun juga pasti mengharapkan yang namanya perdamaian, keamanan, kestabilan, dan hal-hal yang memang menjadi sifat hakiki,” kata Roy Nicholas Mandey dalam konferensi pers di Epicentrum Walk Mall, Jakarta Selatan, Rabu (15/11).
Namun, dari sisi pemboikotan produk-produk yang terafiliasi Israel, pihaknya mengingatkan soal hak konsumen yang perlu diperhatikan. Selain itu juga mengingatkan soal dampaknya terhadap angka konsumsi rumah tangga dan perekonomian RI.
”Memilih, membeli, dan mengonsumsi itu adalah hak konsumen, hak masyarakat. Dan untuk itu perlu dilindungi hak itu, perlu dijaga marwahnya karena konsumen ketika berbelanja, ketika mereka konsumsi maka berkontribusi juga bagi ekonomi,” imbuhnya.
Terlebih, kata Roy, konsumsi rumah tangga RI tercatat tinggi mencapai 51,8 persen. Seruan boikot produk pro Israel bisa jadi menyebabkan turunnya konsumsi rumah tangga hingga melambatnya pertumbuhan ekonomi di Tanah Air.
Komentar