Keistimewaan Semangka Menurut Islam, Buah Favorit Nabi Muhammad SAW

PADANG, METRO–Terdapat dua konsep dasar yang perlu kita catat dalam memahami hukum Islam. Pertama yakni mengetahui sesuatu itu memiliki fadhilah (keutamaan) yang harus didasari dari Al-Qur’an dan Sunnah yang shahih.

Kedua, tidak semua yang dimakan oleh Nabi-shallallahu alaihi wa sallam memiliki fadhilah tersendiri, kecuali ada pernyataan dari Nabi bahwa yang Beliau makan itu memiliki keutamaan, hasiat, dan keistimewaan.

Dalam hal ini Ustadz Abul Aswad Al Bayati menjelaskan, Ketika ditanya soal apakah benar semangka adalah buah favorit Nabi Muhammad?

Ada riwayat yang menyebutkan Beliau pernah memakannya bersama dengan kurma.

Sebagaimana yang diisyaratkan oleh Imam Ahmad dan Imam Ibnu Al-Qayyim bahwa hadits shahih tentang semangka hanya satu. Sebagaimana diriwayatkan oleh Imam Abu Dawud: Dari Aisyah-radiallahu anha berkata: Adalah Rasulullah-shallallahu alaihi wa sallam-; memakan semangka bersama kurma ruthab (kurma muda). (HR Tirmidzi 1843 dishahihkan oleh Imam Al-Albani dalam Shahih At-Tirmidzi).

Lalu Beliau Bersabda: “Kita menghilangkan rasa panas (kurma) ini dengan dinginnya (semangka) ini, dan dengan dinginnya (semangka) ini atas panasnya (kurma) ini”.

“Dan pernah memakan tentu tidak mengharuskan bahwa seseorang menggemarinya,” jawab Ustadz Abul Aswad Al Bayati.

Ustadz Abul menambahkan, penjelasan Ulama Tentang Hadits Keutamaan Semangka. Berikut perkataan Ulama tentang nash-nash yang dianggap sebagai hadits dari Rasulullah-shallallahu alaihi wa sallam:

Imam Ahmad berkata: “Tidak ada yang shahih tentang keutamaan semangka, kecuali Rasulullah hanya memakannya”.

Jadi berdasarkan riwayat Abu Dawud ini sangat jelas bahwa keutamaan memakan semangka tidak ada kecuali hanya untuk menstabilkan antara makanan yang ma­ngandung zat panas dan zat dingin.

Namun para ulama berselisih pendapat tentang semangka jenis apa yang pernah dimakan oleh Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam ini, apakah ia semangka yang berwarna kuning ataukah hijau.

Menurut Ibnu Qayyim yang dimaksud semangka dalam hadis tersebut adalah semangka hijau. Karena semangka hijau lebih cepat dicerna oleh lambung dan le­bih cepat bercampur dengan makanan yang ada di dalam perut.

Ibnu Qayyim juga menambahkan bahwa semangka sebaiknya dikonsumsi sebelum makan. Sebagian besar dokter pun menyarankan demikian yakni mengonsumsi semangka sebelum makan dapat mencuci perut dan menghindarkan dari berbagai penyakit. (jpg)

Exit mobile version