Rumah Putih Hamilul Qur’an Al-Sitanangi, Bertekad Cetak Anak Nagari Qur’ani

PONDOK PESANTREN— Pondok Pesantren Rumah Putih Hamilul Qur’an Al-Sitanangi di Nagari Sitanang muncul sebagai wahana pendidikan yang mengilhami. Pondok pesantren ini bertekad membangun generasi Qur’ani yang tangguh.

AGAM, METRO–Pondok Pesantren Rumah Putih Hamilul Qur’an Al-Sitanangi di Nagari Sitanang muncul sebagai wahana pendidikan yang mengilhami. Pondok pesantren ini bertekad membangun generasi Qur’ani yang tangguh.

Inisiator pendirian Pondok Pesantren Rumah Pu­tih Hamilul Qur’an Al-Sitanangi, yang juga anak nagari setempat, Ra­syi­dah, mulai mendirikan wahana pendidikan ini sejak 2020 silam. Persisnya pada 1 Muharram 1441 H.

“Peletakan batu pertama pada 20 Agustus 2020, namun diresmikan pada 16 Juli 2023 lalu,” sebutnya, Jumat (15/3).

Diceritakan, pondok pe­santren yang berada di Jorong Simpang Ampek, Nagari Sitanang, Kecamatan Ampek Nagari, Kabupaten Agam ini diawali dengan niat untuk berkontribusi nyata dalam pendi­dikan dan pembangunan masyarakat setempat.

Selain itu, pendirian pondok pesantren ini, Rasyidah juga berangkat dari dasar keinginan untuk mem­bangun generasi yang kuat dan berakhlak Islami di kampung halaman.

“Kami berharap agar putra-putri Sitanang dan sekitarnya tumbuh menjadi sosok yang menguasai Al-Quran serta memiliki pemahaman yang mendalam tentang ajaran Islam, sehingga mereka dapat menjadi agen perubahan yang positif,” ungkap Rasyidah.

Untuk mewujudkan niat mulia tersebut, Pondok Pesantren Rumah Putih ini menawarkan program ung­gulan berupa tahfiz Al-Quran, Bahasa Arab serta Bahtsul Kutub.

Dengan usianya yang baru dua tahun, Pondok Pesantren Rumah Putih telah mampu mengakomo­dir 41 santri yang terdiri dari 19 perempuan dan 22 laki-laki. Mayoritas santri berasal dari Nagari Sita­nang dan sekitarnya.

Saat ini, para santri putri tinggal di rumah orang tua Rasyidah yang telah kosong sejak kedua orang tuanya wafat. Sedangkan santri putra tinggal di asrama yang telah disediakan.

“Saat ini pembangunan asrama santri dan pe­ngem­bangan pondok sedang giat dikerjakan. Lo­kasinya persis di belakang bangunan yang sudah ada,” jelas Rasyidah.

Wali Nagari Sitanang, Taufik Saleh menyatakan bahwa pondok pesantren tersebut merupakan simbol pengabdian kampung halaman, sebagai upaya untuk mencetak generasi yang hafal dan memahami isi kandungan Al-Quran, agar mampu membangun kampung halaman, nusa dan bangsa.

Taufik menyebutkan masyarakat sekitar juga sangat senang dan bersyukur adanya pondok pesantren ini karena membuat nuansa Islami kembali hadir di kampung tersebut.

“Di hari-hari besar Islam, ponpes selalu mengadakan pengajian, kehadiran masyarakat sekitar cukup antusias meramaikan acara tersebut. Para santri-santri pun, juga se­ring berbaur bersama warga. Santri putra sering ber-olahraga sepak bola de­ngan warga sekitar,” ung­kap Taufik.

Ditambahkan, pondok pesantren ini merupakan simbol kemajuan dan kebanggaan bagi warga Nagari Sitanang.

“Kami berdoa semoga pondok pesantren ini mampu melahirkan ge­nerasi yang Islami dan tangguh dalam menghadapi tantangan zaman,” ha­rapnya. (pry)

Exit mobile version