Banyak kisah Nabi Muhammad SAW yang bisa diceritakan sebagai suri tauladan umat muslim di seluruh dunia. Semua yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW dan semua perkataan beliau adalah hal baik yang bisa dipelajari dan dijadikan panutan.
Ada beberapa kisah teladan Nabi Muhammad SAW yang sangat menyentuh dan sangat menginspirasi . Salah satu dari sekian banyak kisah teladan Nabi Muhammad SAW yang paling terkenal adalah kisah 8 dirham.
Dalam kisah ini, diceritakan Nabi Muhammad SAW memperhatikan baju yang dikenakannya sudah mulai lusuh dan usang. Baju tersebut merupakan satu-satunya baju yang dimiliki oleh Rasulullah SAW.
Dengan berbekal rezeki uang sebanyak 8 dirham, Rasulullah SAW berniat untuk membeli pakaian baru untuk dirinya sendiri. Beliau pun bergegas pergi menuju pasar. Di tengah perjalanan, Rasulullah SAW teralihkan oleh seorang budak wanita yang menangis tersedu-sedu.
Rasulullah SAW pun bertanya padanya dengan lemah lembut, “Apa yang terjadi padamu?”.
Kemudian budak wanita tadi menjawab, “Ya Rasulullah, uang sebanyak 4 dirham yang diberikan oleh majikanku hilang. Uang tersebut akan aku gunakan untuk membeli berbagai kebutuhan mereka. Karenanya, aku tidak berani kembali ke rumah,”.
Dengan kemurahan hatinya, Rasulullah SAW memberikan 4 dirham yang beliau miliki kepada wanita tersebut. Kini uang Rasulullah SAW hanya tinggal 4 dirham. Beliau pun bergegas kembali melanjutkan perjalanan untuk membeli pakaian yang diinginkannya.
Sesampainya di pasar, Nabi Muhammad SAW mendengar ada seseorang yang memanggil dirinya dan meminta tolong karena ia kelaparan dan tidak memiliki uang sama sekali. Lagi-lagi, dengan kemuliaan hatinya, Rasulullah SAW memberikannya uang sebesar 2 dirham.
Sisa uang Rasullullah SAW tinggal 2 dirham. Beliau pun masuk ke pasar dan membeli baju seharga 2 dirham, sesuai dengan sisa uang yang dimilikinya. Setelahnya, Nabi Muhammad SAW tidak membuang waktu di pasar dan segera kembali menuju arah pulang.
Kemudian di tengah perjalanan, beliau mendengar seseorang yang tidak menggunakan pakaian (atasan) berteriak-teriak, “Siapapun yang memberikan aku pakaian, maka Allah SWT akan memberikannya pakaian dari surga!”.
Nabi Muhammad SAW pun menghampirinya lalu memberikannya pakaian seharga 2 dirham yang baru saja dibelinya. Rasulullah SAW pun pulang dengan tangan hampa, tanpa memiliki uang ataupun pakaian yang diinginkannya.
Kisah teladan Nabi Muhammad SAW tentang 8 dirham belum selesai sampai di situ. Di perjalanan pulang, beliau kembali bertemu dengan budak wanita yang menangis karena kehilangan uang tadi.
Hamba sayaha tersebut tidak berani pulang ke rumah majikannya karena sudah terlambat.
Nabi Muhammad SAW pun bersedia mengantarkan wanita tadi dan berkata akan membantunya berbicara dengan majikannya. Sesampainya di rumah majikan budak Wanita tersebut, Nabi Muhammad mengetuk pintu sembari mengucapkan salam.
Salamnya yang pertama dan kedua tidak mendapatkan jawaban. Setelah mengetuk dan memberi salam tiga kali, barulah majikan wanita tersebut membukakan pintu. Majikan wanita tersebut sangat Bahagia melihat Rasulullah SAW datang bertamu ke rumahnya.
Rasulullah SAW menyampaikan bahwa budak wanita tersebut terlambat pulang karena suatu hal dan yang lainnya.
Beliau juga berkata bahwa apabila majikannya ingin menghukum bukan wanita tadi, maka Nabi Muhammad SAW bersedia menggantikannya untuk menerima hukuman.
Majikan budak wanita tersebut merasa tersentuh dengan kebaikan dan budi pekerti Rasulullah SAW.
Tanpa berpikir panjang, majikan budak wanita tadi bahkan membebaskannya tanpa syarat apapun. Mendengar hal tersebut, sang budak wanita merasa sangat bahagia dan bersyukur.
Nabi Muhammad SAW pun pulang dengan rasa senang, beliau bahkan tidak menyangka berkah dari uang 8 dirham yang dimilikinya bisa untuk mengatasi rasa takut seseorang, memberi makan orang kelaparan, memberikan pakaian untuk yang membutuhkan dan membebaskan seorang budak.
Sedekah yang Disukai Rasulullah
Rasulullah SAW merupakan orang yang gemar bersedekah. Ketika beliau hanya memiliki 8 dirham untuk membeli pakaian, beliau ikhlas memberikan uangnya bagi orang-orang yang membutuhkan.
Demikian pula ketika Rasulullah SAW dihina dan dicemooh oleh seorang pengemis buta. Beliau tetap memberikan sebagian rezeki yang dimilikinya dengan memberi makan pengemis tersebut meskipun ia setiap hari menghina dirinya di depan orang-orang yang datang ke pasar.
Di kisah terakhir, Nabi Muhammad SAW dalam masa sakitnya masih memikirkan betapa meruginya beliau jika menghadap Allah SWT dalam kondisi masih menyimpan harta di dalam rumahnya.
Ini bisa menjadi pelajaran bagi umat muslim semua untuk berlomba-lomba melakukan sedekah.
Bersedekah di masa sekarang sudah banyak terbantu oleh hadirnya lembaga amil zakat nasional, seperti Yayasan Yatim Mandiri yang telah berdiri sejak tahun 1994 dan hingga saat ini.
Sehingga, umat muslim yang ingin mengikuti jejak Rasulullah SAW dalam bersedekah tidak usah ragu untuk menyalurkannya melalui lembaga Yayasan Yatim Mandiri.
Semoga kisah teladan Nabi Muhammad SAW yang juga masuk ke dalam kisah teladan Nabi dan Rasul populer di atas dapat meningkatkan semangat umat muslim untuk terus meneladani sifat mulia Rasulullah SAW. (*)