PADANG, METRO – Untuk memastikan kebutuhan masyatakat terpenuhi, Satuan tugas Ramadhan dan Idul Fitri (Satgas Rafi) Pertamina Marketing Operation Region (MOR) I Sumatera bagian Utara akan menyiapkan sebanyak delapan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) kantong untuk mempercepat dan memperdekat penyaluran BBM ke SPBU lainnya.
Pasalnya, selama arus mudik dan arus balik pada lebaran 2019, diprediksi kebutuhan BBM akan meningkat hingga 25 persen. Dua dari delapan kantong SPBU itu berada di wilayah Sumbar yaitu Kabupaten Agam dan Kabupaten 50 Kota. Selain BBM, Satgas Rafi juga mulai siaga menyiapkan kebutuhan gas elpiji dan dan avtur.
”SPBU kantong ini adalah SPBU yang menjadi tempat untuk penyaluran BBM ke lokasi lainnya atau menjadi stokis. Jadi ini tujuan untuk memecah antrian, sehingga pendistribusian ke SPBU semakin cepat,” kata Manager Communication dan CSR Pertamina MOR I, Roby Hervindo, Selasa (30/4).
Selain SPBU kantong, Roby menambahkan pihaknya juga menyediakan SPBU modular atau mobil dispenser berbentuk tangki. Fasilitas ini akan diberikan kepada kendaraan konsumen yang mengalami kehabisan BBM saat perjalanan mudik maupun balik mudik. Namun, ini khusus bagi masyarakat yang benar-benar telah kehabisan BBM.
”SPBU mdular berbentuk mobil tangki yang bisa langsung mengisi ke kendaraan konsumen ini kami siapkan sebanyak dua unit. Kendaraan ini nantinya berada di jalan nasional atau lokasi-lokasi yang jarak antara SPBU dengan SPBU lainnya jauh,” kata dia.
Roby menyebutkan pihaknya telah membentuk Satuan Tugas (Satgas) yang akan melaksanakan serangkaian kegiatan untuk memenuhi kebutuhan BBM bagi konsumen selama Ramadan dan Idul Fitri. Menjelang Ramadan dan Idul Fitri diprediksi adanya peningkatan kebutuhan BBM.
”Peningkatan konsumsi untuk BBM diprediksi meningkat 25 persen. Namun untuk BBM jenis solar kami malah memprediksi adanya penurunan 15 persen karena salah faktor kendaraan diesel dilarang beroperasi saat mudik dan arus balik lebaran,” ujarnya.
Roby menjelaskan Pertamax Turbo dan Pertamax diprediksi meningkat sebesar 275 dan 14 persen. Konsumsi Pemium diperkirakan turut meningkat 26 persen atau sebesar 1.700 Kilo Liter (KL) per hari. Meski konsumsi Biosolar diprediksi menurun 17 persen, Pertamina Dex dan Dexlite justru meningkat masing-masing 1788 persen dan 49 persen.
“Kita juga mengestimasi penambahan konsumsi elpiji 3 kg subsidi sebesar 11 persen. Atau setara dengan 114 ribu tabung per hari untuk Sumbar. Penambahan konsumsi pun diperkirakan terjadi pada epiji non subsidi meningkat 9 persen. Mengantisipasi lonjakan konsumsi ini, Depot, agen dan pangkalan elpiji akan tetap melayani konsumen meski di hari libur. Kita juga siapkan cadangan pasokan dan operasi pasar jika diperlukan,” jelas Roby.
Roby menuturkan untuk kebutuhan avtur, diperkirakan terjadi peningkatan konsumsi sebesar 5 persen pada H-4 hingga H-2 lebaran. Pada saat arus balik di H+2 sampai H+3 lebaran, diprediksi peningkatan serupa. Naikua konsumsi Avtur, mengingat pada lebaran, jumlah penerbangan juga akan meningkat.
“Namun secara keseluruhan, konsumsi avtur Januari hingga Mei 2019 mencatat penurunan sebesar 21 persen. Hal ini disebabkan berkurangnya jumlah penerbangan dari maskapai. Tapi pada lebaran kami prediksi akan mengalami peningkatan dari biasanya,” ungkap Roby.
Meskipun adanya peningkatan konsumsi BBM, gas elpiji, dan avtur, Roby menegaskan untuk stok dipastikan akan mencukupi hingga rata-rata ketahan stok selama 20 hari kedepan di Terminal BBM. Ia memastikan kebutuhan masyarakat Sumatera Barat terpenuhi.
“Kami menghimbau masyarakat untuk membeli BBM di SPBU dan elpiji di pangkalan resmi Pertamina dengan harga standar. Stok yang tersedia mencukupi, karena rata-rata ketahanan stok mencapai lebih dari 20 hari. Jadi dipastikan aman,” ujar Roby.
Roby mengakhiri Pertamina juga membuka layanan pengaduan dan informasi masyarakat yang dibuka 24 jam melalu Call Center Pertamina 135. Masyarakat yang membutuhkan informasi seputar produk-produk Pertamina seperti BBM, LPG dan Pelumas atau ingin melaporkan kondisi BBM dan LPG di satu wilayah bisa menghubungi nomor telepon 135.
“Akses lainnya juga terbuka 24 jam melalui channel social media @pertamina baik di Twitter, Facebook, Instagram, Youtube, serta Linkedin. Informasi lengkap bisa juga mengakses situs www.pertamina.com atau bisa juga download aplikasi MyPertamina,” pungkasnya. (rgr)