PENGAMAT Lingkungan Univeristas Andalas (Unand) yang juga Ketua Forum DAS Kota Padang, Prof Isril Berd mengungkan keprihatinannya terhadap musibah banjir besar yang terjadi di Kota Padang, khususnya di kawasan Bypass.
Menurutnya, banjir sebesar itu tak perlu terjadi jika berbagai usulan pengendalian banjir yang selama ini diberikan pada Pemerintah Kota Padang direalisasikan dengan baik dan cepat.
“Kita sudah jungkir balik mencairkan solusi, tapi tak dilakukan. Ya beginilah jadinya,” ungkap Isril Berd.
Ia menjelaskan, banjir yang terjadi Rabu malam hingga Kamis dini hari memang banyak faktor penyebabnya. Yakni, intensitas hujan sangat tinggi dan tidak mampunya saluran drainase untuk mengalirkan air dengan cepat ke laut. Sehingga air menggenang.
Saat ini, rata-rata ukuran drainase di Kota Padang hanya dirancang untuk mengalirkan air berkapasitas 60 mm selama durasi. Namun pada kenyataannya, intensitas hujan di Padang itu sangat tinggi. Bahkan ada yang sampai 100 mm selama durasi.
Artinya, kapasitas air hujan jauh lebih besar dari kapasitas saluran drainase yang ada. Sehingganya air hujan melimpah dan keluar drainase dan menggenang dimana-mana.
Apalagi di kawasan By Pass. Yang mana kawasan By Pass bisa diibaratkan seperti pematang besar yang membelah Kota Padang. Air dari Bukit Barisan terhambat di By Pass. Air bertumpu di sana.
Sementara di sisi lain, saluran atau gorong-gorong yang mengalirkan air menembus bypass menuju laut sangat terbatas dan kecil. Sehingga air tertahan di timur. Hanya bisa mengalir perlahan ke arah barat.
“Kita sudah bilang sejak dulu, buat drainase agar besar. Karena kecenderungan intensitas hujan di Padang sangat besar. Tapi tetap juga dibikin kecil,” ungkap Isril lagi.
Tak hanya itu, pihaknya melalui Forum DAS juga telah mengusulkan kepada pemerintah Kota Padang agar sesegera mungkin membuat embung-embung. Jika dari Bungus hingga Lubuk Buaya setidaknya membutuhkan 24 titik. Tapi hingga kini, belum terealisasi juga. Mungkin baru 1 atau 2 saja.
Dikatakannya, fungsi embung bisa menampung kelebihan air di saat intensitas hujan tinggi, sehingga tak merendam Kota Padang. Selain itu, embung juga bisa untuk sarana irigasi pertanian, objek wisata serta fungsi-fungsi lainnya. (tin)