LIMAPULUH KOTA, METRO–Menjelang debat kandidat calon Bupati dan Wakil Bupati Lima Puluh Kota, KPU Lima Puluh Kota terus mematangkan persiapan. Termasuk telah melakukan Focus Group Discussion (FGD) bersama unsur-unsur masyarakat, Jumat (25/10) di Shago Bungsu, Lima puluh kota.
Ketua KPU Kabupaten Lima Puluh Kota, Okto Rizaldi, menyampaikan untuk debat kandidat calon Bupati dan Wakil Bupati Lima Puluh Kota, dilakukan hanya dua kali. KPU Lima Puluh Kota, saat ini terus melakukan persiapan, termasuk untuk tempat debat.
“Debat kandidat calon Bupati dan Wakil Bupati akan kita lakukan sebanyak Dua kali, pertama tanggal 3 November dan Kedua tanggal 10 November 2024, tidak ada khsus untuk Bupati saja atau Wakil Bupati saja, namanya debat kandidat calon Bupati dan Wakil Bupati,” ungkap Okto Rizaldi, didampingi Komisioner KPU Lima Puluh Kota lainnya, Rozi Wan dan Zumaira.
Disampaikan Okto Rizaldi, KPU sengaja melakukan Focus Group Discussion (FGD) Persiapan Debat Publik Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Lima Puluh Kota tahun 2024, dengan menghadirkan unsur unsur di masyarakat, untuk menerima berbagai masukan-masukan terkait dengan apa yang menjadi kebutuhan masyarakat Lima Puluh Kota.
“Sengaja kita melibatkan unsur-unsur yang ada di Lima Puluh Kota untuk kesuksesan pelaksanaan debat calon Bupati dan Wakil Bupati Lima Puluh Kota. Sehingga dapat melahirkan masukan-masukan yang menjadi acuan bagi calon Bupati dan Wakil Bupati nanti dalam memajukan daerah dan kesejahteraan masyarakat,” ucap Okto Rizaldi.
Menurutnya, masing-masing unsur memiliki peran untuk memajukan Kabupaten Lima Puluh Kota, maka perlu rasanya masukan untuk mempertajam materi debat, sehingga tim perumus materi debat yang terdiri dari akademisi, anak nagari Lima Puluh Kota baik yang punya besik akademisi, pemerhati Budayaan dan sejarawan, mendapatkan poin-poin penting dalam menyusun atau merumuskan materi debat nanti.
Salah seorang peserta FGD, Agung, mengapresiasi KPU Lima Puluh Kota yang telah melakukan FGD, sebelum debat calon Bupati dan Wakil Bupati Lima Puluh Kota. Sehingga, dengan adanya FGD bersama unsur-unsur masyarakat baik Ormas, Nagari, Bundo Kandung, dan lainnya, menjadi masukan bagi Tim perumus materi debat.
“FGD ini tentu sangat baik, karena kita bisa menyampaikan apa yang menjadi persoalan di tengah masyarakat, dan kita harapkan Tim perumus materi debat dapat menjadikan apa yang disampaikan ini sebagai pandangan atau gambaran kita di Lima Puluh Kota. Sehingga siapapun nanti Bupati dan Wakil Bupati Lima Puluh Kota, dapat menyelesaikan berbagai masalah yang ada,” sebutnya mengapresiasi KPU Lima Puluh Kota. (uus)