Posmetro Padang
Jumat, 19 Desember 2025
Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
  • BERITA UTAMA
  • METRO BISNIS
  • METRO SUMBAR
    • AGAM/BUKITTINGGI
    • DHARMASRAYA
    • PAYAKUMBUH/50 KOTA
    • PASAMAN/PASAMAN BARAT
    • PDG PARIAMAN/PARIAMAN
    • PESSEL/KEP. MENTAWAI
    • SAWAHLUNTO/SIJUNJUNG
    • SOLOK/SOLSEL
    • TANAH DATAR/PDG PANJANG
  • METRO PESISIR
  • METRO PADANG
  • METRO JUSTICIA
  • OLAHRAGA
  • LAINNYA
    • BELANJA AKHIR PEKAN
    • GAGASAN
    • LIPUTAN KHUSUS
    • PENDIDIKAN
    • PILKADA
    • WISATA
  • BERITA UTAMA
  • METRO BISNIS
  • METRO SUMBAR
    • AGAM/BUKITTINGGI
    • DHARMASRAYA
    • PAYAKUMBUH/50 KOTA
    • PASAMAN/PASAMAN BARAT
    • PDG PARIAMAN/PARIAMAN
    • PESSEL/KEP. MENTAWAI
    • SAWAHLUNTO/SIJUNJUNG
    • SOLOK/SOLSEL
    • TANAH DATAR/PDG PANJANG
  • METRO PESISIR
  • METRO PADANG
  • METRO JUSTICIA
  • OLAHRAGA
  • LAINNYA
    • BELANJA AKHIR PEKAN
    • GAGASAN
    • LIPUTAN KHUSUS
    • PENDIDIKAN
    • PILKADA
    • WISATA
Posmetro Padang
Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
  • BERITA UTAMA
  • METRO BISNIS
  • METRO SUMBAR
  • METRO PESISIR
  • METRO PADANG
  • METRO JUSTICIA
  • OLAHRAGA
  • LAINNYA
POSMETRO PADANG POLITIKA

Pers dan Pemilu 2024

Redaksi
Kamis, 09 Februari 2023 | 09:49 WIB
image description

image description

Oleh: Reviandi

Terlepas dari perdebatan apakah Hari Pers Nasional (HPN) diperingati tanggal 9 Februari bertepatan dengan kelahiran Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) atau tidak, yang jelas Kamis 9 Februari 2023 hari besar itu diperingati. Puncak acaranya di Medan, Sumatra Utara (Sumut) dengan tema “Pers Merdeka, Demokrasi Bermartabat.”

Masuk di akal, kalau panitia HPN membuat tema terkait antara pers dengan demokrasi. Karena 9 Februari 2023 adalah satu tahun jelang Pemilu Legislatif (Pileg) dan Pemilu Presiden (Pilres), 14 Fe­bruari 2024. Sangat penting kembali mengge­lora­kan kebebasan pers terkait dengan alek demokrasi lima tahunan itu.

Kebebasan pers memang sangat mudah diucapkan, enak dituliskan, bagus kalau dijadikan slogan untuk spanduk-spanduk, sampai baliho sebesar gaban. Namun, untuk dikerjakan di industri pers amatlah sulit. Tidak semudah mengopi paste berita yang sudah tayang di media lain, diambil dan ditayangkan di media kita sendiri. Mudah, aman, dan jarang bermasalah.

Persoalan kebebasan pers hari ini sangat sering berbenturan dengan kesejahteraan para pekerja pers, atau ada yang rela menyebutnya dengan buruh pers. Karena, begitu lemahnya peran jurnalis dalam meminta haknya kepada perusahaan pers. Hal itulah yang diduga membuat banyak jurnalis “bekerja” di luaran, meski masih banyak yang tetap menjaga harga dirinya sebagai pewarta.

Namun, tak sedikit pula yang benar-benar larut dengan ketakutannya akan kelaparan, kemiskinan, sampai ketidakberdayaan menghidupi keluarga dan rela kehilangan marwahnya sebagai penjaga kedaulatan rakyat. Konon untuk menjaga demokrasi, menjaga harga diri paling prinsip saja kadang tak bisa. Yang seperti itu sebaiknya jangan jadi wartawan, biar kami saja.

Apalagi kalau pemilik media adalah pengusaha, penguasa atau pejabat. Maka pekerja pers benar-benar harus bekerja “melayani” tuannya dengan baik. Jangan sampai menyentuh bisnis tuan dan koleganya, jangan mengganggu kebijakan tuannya, dan jangan menggangu relasi tuannya. Maka, demokrasi seperti apa yang mau dijaga dengan pers seperti ini.

Belum lagi seperti tidak pedulinya pemerintah terhadap industri pers, apalagi media cetak dan media mainstream lainnya. Tidak ada kebijakan yang benar-benar membantu media, agar bisa tetap eksis. Memberikan berita yang baik, dan telah terverifikasi dengan sempurna. Karena, mahalnya ongkos cetak, biaya produksi atau biaya jaringan dan lainnya.

Sudah berkali-kali, para pengusaha pers me­min­ta pemerintah menggelontorkan bantuan untuk pers, terutama saat pandemi Covid-19. Karena begitu susahnya bertahan saat industri meredup, dan suasana bisnis nasional juga ambruk. Banyak media yang berguguran, baik cetak, televisi, online dan berbagai macam lainnya. Semua memiliki alasan yang sama, tidak mampu lagi cetak, terbit atau tayang.

Kini, dengan tema “Pers Merdeka, Demokrasi Bermartabat” tentu banyak hal yang akan dituntut. Apakah betul seperti yang sering disampaikan komisioner KPU dan Bawaslu, kalau media akan terbantu saat Pemilu 2024. Karena, negara yang akan membiayai kampanye partai, para caleg dan Capres melalui media.

Meskipun KPU dan Bawaslu berbicara seperti itu, pada kenyataannya nanti, hanya segelintir media yang akan mendapatkan “jatah” iklan dari negara via KPU itu. Karena, untuk mendapatkannya, media harus tergabung dengan vendor atau perusahaan-perusahaan yang bisa mengikuti tender atau pengadaan di KPU. Dan media akan terpecah-pecah. Sebagian dukung ini, bagian lain dukung itu, bagian lain tak tahu-menahu.

Bagi media yang beruntung, vendor yang didukungnya menang, maka dapatlah dia kue iklan kampanye itu. Kalau tidak, tentu tidak akan dapat apa-apa. Sementara para reporter harus bolak-balik ke KPU melihat perkembagan terkini, tentu harus gigit jari juga. Perusahaannya tidak mampu memberikan apa-apa. Hal itu telah terjadi berkali-kali, baik saat Pileg, Pilpres atau Pilkada.

Kini, entah bagaimana cara pers untuk merdeka jelang Pemilu 2024, kalau kesejahteraan para pekerja pers masih jauh dari baik. Mereka tentu akan mudah tergiur dari rayuan para pengurus partai, caleg, atau timses Capres-Cawapres untuk membuat terkenal. Meski kadang dengan bayaran yang rasanya tidak logis, kata lain dari tidak manusiawi.

Banyak di antara para pemain politik yang memanfaatkan pers untuk meningkatkan popularitas dan elektabilitas mereka saja. Tapi, tidak sedikit pula yang seperti memaksa pers berperan untuk “memperkeruh” suasana, ketimbang menyejukkan Indonesia jelang pencoblosan. Media pun seperti terbelenggu dengan kepentingan-kepentingan berbagai pihak.

Belum lagi keluhan banyak pihak soal masih adanya politisi yang mendirikan media, atau bos media yang menjadi politisi. Sisi jurnalisme dan politik seperti telah menyatu dan tidak bisa lagi terpisahkan. Apalagi kembali membuat garis api antara bisnis dan jurnalistik. Semua telah bercampur-baur, tidak ada yang bisa dikeluarkan dengan bersih, carut-marut dan tumpang-tindih.

Sejumlah media kini seperti sedang “digenjot” untuk memastikan partai atau bosnya semakin dikenal masyarakat. Tidak memberikan kesempatan kepada pihak lain untuk melakukan hal yang serupa. Karena pasti akan dikenakan biaya yang super besar, agar mundur teratur. Pembiaran ini sudah terjadi sejak lama, dan sudah ada di beberapa Pemilu sebelumnya.

Kini, jelang Pemilu 2024, kalau memang semua mau berbenah, harusnya masih bisa. Dibuatkan aturan, agar para bos media tidak bisa semena-mena menerbitkan iklan partai atau calon mereka saja. Tapi harus berprinsip keadilan. Itu pun kalau media ini masih bisa dikategorikan sebagai pers atau dunia jurnalis. Kalau tidak, ya tidak akan terjadi perubahan apa-apa. Semua akan kembali seperti semula, setelah “demam” HPN di Medan hilang, lesap, lenyap minggu depan.

Karena, meski temanya soal demokrasi, HPN tetap diselenggarakan dengan kegiatan pameran pers dan media yang diikuti oleh sejumlah pers nasional, media, dan pendukung lainnya. Konvensi nasional media massa, penyerahan anugerah jurnalistik dan pers, bakti sosial, serta hiburan rakyat. Semoga benar-benar ada keputusan yang bisa menjaga kemerdekaan pers dalam pesta demokrasi.

Kalau tidak, ya tahun 2024 lima hari jelang pencoblosan, kita peringati lagi HPN yang sama. Begitu seterusnya. Dunia pers akan selalu terkungkung dalam kepentingan-kepentingan manusia-manusia penunggang demokrasi. Para pekerja pers akan terus menjadi “budak-budak” pemilik modal dalam industri pers. Dan tidak akan ada kemerdekaan pers seperti yang dicita-citakan itu. Pers akan selalu menjadi pers yang sama, dari masa ke masa.

Hadji Oemar Said Tjokroaminoto, pahlawan nasional dan pemimpin Sarekat Islam (1882-1934) pernah berujar, “Jika kalian ingin menjadi pemimpin besar, menulislah seperti wartawan dan bicaralah seperti orator.” Sebuah perkataan yang membuat posisi wartawan tinggi, karena menjadi syarat jika ingin jadi pemimpin besar. Namun hari ini, wartawan harus berbicara seperti orator. Kalau tidak, nasib mereka akan susah. Jangankan untuk kemerdekaan pers, merdeka ekonomi saja masih jauh. (Wartawan Utama)

ShareTweetShareSend

Baca Juga

Musim Balap 2025, Wajah Baru Binaan Astra Honda Tarung ke Arena Internasional

Musim Balap 2025, Wajah Baru Binaan Astra Honda Tarung ke Arena Internasional

Rabu, 18 Desember 2024 | 08:50 WIB
Dipecat dari PDIP, Gibran: Saya Akan Lebih Fokus Bantu Presiden Prabowo

Dipecat dari PDIP, Gibran: Saya Akan Lebih Fokus Bantu Presiden Prabowo

Rabu, 18 Desember 2024 | 08:49 WIB
DPW PPP Jateng Usul Jadi Tuan Rumah Muktamar 2025

DPW PPP Jateng Usul Jadi Tuan Rumah Muktamar 2025

Rabu, 18 Desember 2024 | 08:48 WIB
13 Sengketa Pilkada di Sumbar, Bawaslu Siapkan Data Hadapi Sidang MK

13 Sengketa Pilkada di Sumbar, Bawaslu Siapkan Data Hadapi Sidang MK

Rabu, 18 Desember 2024 | 08:47 WIB
Tiga ASN di Agam Diduga Langgar Netralitas, Kasus Dikirim ke BKN

Tiga ASN di Agam Diduga Langgar Netralitas, Kasus Dikirim ke BKN

Sabtu, 14 Desember 2024 | 07:10 WIB
Meningkatkan Transparansi Keuangan, Pemkot Pariaman Adakan Bimtek Partai Politik 

Meningkatkan Transparansi Keuangan, Pemkot Pariaman Adakan Bimtek Partai Politik 

Rabu, 11 Desember 2024 | 08:43 WIB

BERITA POPULER

Tahun 2026 Pengembangan Objek Wisata PlazaTimbulun Tidak Dianggarkan
METRO SUMBAR

Tahun 2026 Pengembangan Objek Wisata PlazaTimbulun Tidak Dianggarkan

Sabtu, 13 Desember 2025 | 11:27 WIB

Penampakan Harimau di Mudiak Sungai Manau Kabupaten Solok Selatan, Camat KPGD: Sudah Dilaporkan ke BKSDA Sumbar 

Penampakan Harimau di Mudiak Sungai Manau Kabupaten Solok Selatan, Camat KPGD: Sudah Dilaporkan ke BKSDA Sumbar 

Minggu, 14 Desember 2025 | 20:58 WIB
Pers dan Pemilu 2024

Pers dan Pemilu 2024

Kamis, 09 Februari 2023 | 09:49 WIB
Kajari Sebut Tren Pelaku Korupsi di Pessel Sudah Bergeser ke Tingkat Nagari

Kajari Sebut Tren Pelaku Korupsi di Pessel Sudah Bergeser ke Tingkat Nagari

Rabu, 10 Desember 2025 | 10:38 WIB
Geger! Pasangan Sesama Jenis Terciduk Mesum di Toilet Masjid, Salah Satunya Guru PNS, Ditangkap masih Berpakaian Dinas

Geger! Pasangan Sesama Jenis Terciduk Mesum di Toilet Masjid, Salah Satunya Guru PNS, Ditangkap masih Berpakaian Dinas

Selasa, 16 Desember 2025 | 12:12 WIB

BERITA TERKINI

Setelah Adora dan Tyranno, Indomobil E-Motor Resmi Perkenalkan Skuter Listrik Sprinto
METRO SUMBAR

Setelah Adora dan Tyranno, Indomobil E-Motor Resmi Perkenalkan Skuter Listrik Sprinto

Kamis, 18 Desember 2025 | 18:24 WIB

Sungai Suil kembali Menghitam, Warga Sinamar Desak Pemerintah Tindak Tegas PT TKA

Sungai Suil kembali Menghitam, Warga Sinamar Desak Pemerintah Tindak Tegas PT TKA

Kamis, 18 Desember 2025 | 12:58 WIB
Diduga Korban Banjir Bandang, Mayat Perempuan Ditemukan di Tepian Batang Anai

Diduga Korban Banjir Bandang, Mayat Perempuan Ditemukan di Tepian Batang Anai

Kamis, 18 Desember 2025 | 12:58 WIB
Hiace Pembawa Ganja Dicegat di Palupuh, BNNP Sumbar Gagalkan Peredaran 100 Paket Ganja, Tiga Tersangka Dibekuk

Hiace Pembawa Ganja Dicegat di Palupuh, BNNP Sumbar Gagalkan Peredaran 100 Paket Ganja, Tiga Tersangka Dibekuk

Kamis, 18 Desember 2025 | 12:56 WIB
Oknum Guru Terciduk Bersama Pria di Toilet Masjid, Gubernur Sumbar Wacanakan Penjara di Pulau untuk Pelaku Perilaku Menyimpang

Oknum Guru Terciduk Bersama Pria di Toilet Masjid, Gubernur Sumbar Wacanakan Penjara di Pulau untuk Pelaku Perilaku Menyimpang

Kamis, 18 Desember 2025 | 12:52 WIB

OPINI

Sumbar Tidak Tertinggal Dibanding Provinsi Lain
OPINI

Sumbar Tidak Tertinggal Dibanding Provinsi Lain

Minggu, 16 November 2025 | 18:29 WIB

AAN NOFRIANDA: Stop Dekritikalisasi, Dorong Dukungan Terhadap Pembangunan serta Apresiasi Terhadap Upaya Pembangunan Daerah

AAN NOFRIANDA: Stop Dekritikalisasi, Dorong Dukungan Terhadap Pembangunan serta Apresiasi Terhadap Upaya Pembangunan Daerah

Minggu, 16 November 2025 | 16:27 WIB
Dari Komunitas untuk Bumi: Inspirasi Gerakan Konservasi Lokal yang Mendunia

Dari Komunitas untuk Bumi: Inspirasi Gerakan Konservasi Lokal yang Mendunia

Rabu, 04 Desember 2024 | 00:11 WIB

Larangan Riset Asing: Benarkah Pemerintah Indonesia Hambat Konservasi Satwa Liar?

Rabu, 04 Desember 2024 | 00:03 WIB
Berprestasi di saat Sulit

Berprestasi di saat Sulit

Minggu, 23 Januari 2022 | 16:13 WIB
  • Indeks Berita
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy
email: redaksi@posmetropadang.co.id

POSMETROPADANG.CO.ID © 2025

Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
  • BERITA UTAMA
  • METRO BISNIS
  • METRO SUMBAR
    • AGAM/BUKITTINGGI
    • DHARMASRAYA
    • PAYAKUMBUH/50 KOTA
    • PASAMAN/PASAMAN BARAT
    • PDG PARIAMAN/PARIAMAN
    • PESSEL/KEP. MENTAWAI
    • SAWAHLUNTO/SIJUNJUNG
    • SOLOK/SOLSEL
    • TANAH DATAR/PDG PANJANG
  • METRO PESISIR
  • METRO PADANG
  • METRO JUSTICIA
  • OLAHRAGA
  • LAINNYA
    • BELANJA AKHIR PEKAN
    • GAGASAN
    • LIPUTAN KHUSUS
    • PENDIDIKAN
    • PILKADA
    • WISATA

POSMETROPADANG.CO.ID © 2025