THAMRIN, METRO–Surat pemindahan Sekretariat Kantor MUI Sumbar dari Masjid Agung Nurul Iman ke Masjid Raya Sumbar masih berpolemik. Persoalan ini bahkan sudah dibicarakan ke DPRD Kota Padang, pada Senin (7/11) lalu.
Menanggapi polemik itu, Ketua MUI Sumbar, Gusrizal Gazahar, Rabu (8/11), mengaku sudah konfirmasi ke Sekdaprov Sumbar selaku pengurus Masjid Raya Sumbar. Ternyata, tidak ada ruangan lagi untuk kantor MUI Sumbar di sana.
“Sebab saat saya konfirmasi, tidak ada lagi ruangan di Masjid Raya Sumbar untuk kantor MUI Sumbar. Jadi, ruangan yang dikatakan lebih bagus itu tidak ada. Apa maksudnya? Perlu digali maksudnya? Apakah tidak nyaman dengan MUI,” sebut Buya Gusrizal Gazahar.
Dia mengaku, kantor MUI Sumbar di lantai dua Masjid Agung Nurul Iman Padang itu juga tidak representatif. “Saya pribadi, juga tidak nyaman berkantor di sana. Cobalah ke sana. Sebagai kantor MUI tingkat Sumbar apakah itu representatif?,” katanya.
Ia menambahkan, ruangan di Kantor MUI Sumbar itu juga tidak memadai. Karena pembatas antar ruangan rapat dan ruangan untuk menerima tamu hanya lemari.
“Kalau saya menerima tamu, rapat tidak dapat berlangsung. Kalau ada rapat musyawarah, saya tidak bisa terima tamu, karena ruangan rapat dan ruangan saya hanya dibatasi dengan lemari setinggi dada saja, gimana caranya,” katanya.
Ia juga menyayangkan adanya pemasangan rantai di parkiran pintu masuk ke kantor MUI Sumbar. Sudah berulang kali disampaikan, namun tidak kunjung direspon pengurus Masjid Agung Nurul Iman Padang.
“Rantai itu untuk apa? Apa tidak mempermalukan ulama Sumbar? Karena yang aktif berkantor di sana hanya MUI karena punya pegawai tetap,” katanya lagi.
Selain itu, Gusrizal Gazahar juga menyayangkan sikap pengurus Masjid Agung Nurul Iman yang tak pernah menyampaikan secara langsung perihal pemindahan kantor. Melainkan hanya melalui surat tertulis pada 12 September 2023.
“Terkait surat itu, pengurus masjid yang kantornya di bawah satu lantai. Kenapa tidak mau bertemu sedikitpun, apakah itu akhlak namanya itu?,” ujar Buya Gusrizal, saat dihubungi kemarin.
Ia menegaskan, dulunya kantor MUI Sumbar memiliki bangunan tersendiri terpisah dari masjid, namun masih berada di kawasan Masjid Agung Nurul Iman.
“Kantor sekretariat itu dulu bekas kantor Pengadilan Agama yang diserahkan ke MUI dan Baznas. Waktu itu ketua MUI dan Baznas sama namanya Pak Aziz,” ujarnya.
Komentar