Oleh: Reviandi
Partai Bulan Bintang (PBB) memang tak ada di parlemen atau di DPR RI. Namun kiprahnya belum berhenti, tetap diperhitungkan. Apalagi ketua umumnya Yusril Ihza Mahendra. Orang yang kerap disebut, kalau mau jadi Presiden, dia bisa mengambil kesempatan itu saat reformasi 1998. Tapi Yusril tak demikian. Dia memilih hal yang tak menjadi pilihan mayoritas politisi di dunia.
Dengan kekuatannya, PBB merasa yakin bisa memberi warna pada Pemilu, utamanya Pilpres 2024. Tanpa ragu mengumumkan mendukung Prabowo Subianto. Deklarasi dukungan dengan sempurnadiumumkan bersamaan dengan milad PBB ke-2 di ICE, BSD, Kota Tangerang, Banten, Minggu (30/7).
PBB hari ini memang identik dengan Yusril yang pernah memerankan Laksamana Cheng Ho dalam sebuah film pada 2014. Yusril yang disebut memiliki “saham” dalam dunia hukum tata negara di Indonesia. Karena begitu banyak kasus yang dimenangkannya saat bersengketa di Mahkamah Konstitusi (MK), Mahkamah Agung (MA) sampai Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN).
Dengan kelihaiannya, Yusril sangat disegani. Meski kemarin sempat “gagal” dalam memperjuangkan sistem Pemilu kembali tertutup dengan hanya memilih lambang partai. Bukan para calon anggota legislatif (Caleg) yang dijejerkan partai. MK menolak gugatan dan menyatakan sistem tetap terbuka seperti 2019.
Lantas, apa yang membuat PBB dan Yusril dengan tegas mendukung Prabowo? Bahkan telah mengeluarkan surat resmi partainya. Surat yang partai yang katanya koalisi Gerindra saja belum mengeluarkannya. Tarik-ulur karena belum adanya titik temu siapa yang akan dijadikan calon wakil Presiden. PBB seperti begitu mudahnya menyatakan diri bersama Prabowo dalam mengarungi Pilpres.
Yusril memulai kalimatnya dengan bercerita betapa beratnya tugas Presiden. Pengalamannya bertahun-tahun bekerja di belakang Presiden mulai dari Soeharto, BJ Habibie sampai Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), dia sangat paham betul tidak mudah menjadi Presiden. Karena pemimpin RI harus memiliki pengalaman yang mumpuni dan memiliki pengetahuan. Menurut Yusril, dua kriteria itu dimiliki oleh Prabowo.
“Jangan setiap orang kepingin jadi Presiden, maju dan merasa punya dukungan. Karena menjadi pemimpin puncak negara ini setidak-tidaknya harus punya prasyarat pengetahuan dan pengalaman. Kalau yang lain-lain, komitmen moral, semangat perjuangan, semua punya. Tapi pengetahuan dan pengalaman, bukan merupakan sesuatu yang secara tiba-tiba dimiliki oleh seseorang,” kata mantan Menteri Hukum dan HAM ini
Karena itulah, Yusril yakin Prabowo dengan pengalaman di militer cukup lama, pemahamannya mendalam persoalan fundamental yang dihadapi bangsa negara kita. “Beliau memenuhi segala persyaratan yang diperlukan untuk jadi pemimpin kita 2024-2029 yang akan datang,” lanjut Yusril.
Atas hal itu, Yusril mengatakan PBB akan bekerja sepenuh hati memenangkan Prabowo. Diamengajak parpol lain yang belum menyatakan dukungan untuk bergabung. “Saya kira kalau PBB sudah memutuskan mencalonkan seseorang, kita akan bekerja sepenuh hati. Segala kemampuan, segala potensi yang kita miliki untuk memenangkan apa yang kita perjuangkan bersama,” katanya.
Dan, kata Yusril, ini komitmen PBB kepada Prabowo khususnya, komitmen PBB dengan Gerindra, PKB, bersama-sama. “Mudah-mudahan ada partai lain yang juga akan bergabung yang sama-sama mencalonkan Prabowo Subianto sebagai Capres,” kata Yusril yang mengaku tidak kecewa dengan tidak hadirnya Presiden Jokowi saat acara itu.
Lalu, apa kata Prabowo? Prabowo mengaku senang karena sejumlah elite partai lain turut hadir saat PBB mendeklarasikannya. Mereka perwakilan dari partai parlemen maupun nonparlemen. Misalnya, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar, Sekjen PAN Eddy Soeparno, Ketua DPP Partai Golkar Manahan Samuel Toruan, Ketua Umum PKN Anas Urbaningrum, Ketua Umum Partai Gelora Anis Matta, hingga perwakilan dari Partai Buruh dan PSI.