Usai diatoupsi jenazah langsung dibawa keluarga untuk dimakamkan di kampung halamannya di Asam Jujuhan.”Kami lihat matinya tidak wajar. Mungkin bisa jadi dibunuh atau dianiaya sebelumnya. Lalu dibuang ke sini,” kata warga yang tidak ingin identitasnya ditulis kepada koran ini.
Menurut Afni (43), warga Sinamar, korban Fendri Nofrizal pada Selasa (27/3) siang sempat mendapat telepon dari orang yang tidak dikenal. Dia langsung berangkat begitu saja menggunakan sepeda motor Honda Beat hitam tanpa memberitahukan pihak keluarga.
“Curiga karena korban belum juga pulang, pada Rabu paginya pihak keluarga melakukan pencarian korban namun tak kunjung ditemukan. Pada hari Kamis pencarian juga dilakukan kembali tapi korban juga tidak ditemukan,” kata Afni kepadaPOSMETRO.
Terkait adanya penemuan mayat diduga korban pembunuhan, Kapolres Dharmasraya AKBP Roedy Yoelianto didampingi Kasatreskrim Polres Dharmasraya AKP Ardhy Nasution membenarkan. Keduanya juga tak membantah kalau mayat kuat dugaan adalah korban pembunuhan.
Namun, polisi belum mau dimintai keterangan banyak. Karena, kasusnya baru dan membutuhkan penanganan yang khusus. Dia berjanji, jika sudah mengetahui secara pasti, akan menyampaikan ke media. Beberapa saksi juga akan dipanggil untuk penyelidikan.
“Saat ini kami tengah melakukan olah TKP guna mengungkap motif di balik penemuan mayat yang diduga dibunuh. Juga telah dilakukan autopsi di RSUD Sungai Dareh,” ujar Kasat yang menyebut, autopsi dilakukan setelah mendapat persetujuan dari keluarga korban. (cr11/hen)















