PADANG, METRO – Bupati Pesisir Selatan Hendrajoni ingin menghubungkan tiga kawasan strategis di Sumbar, yang diproyeksikan sebagai kawasan segitiga emas di Ranah Minang. Kawasan segitiga emas yang dimaksud yakni Pesisir Selatan, Kabupaten Kepulauan Mentawai dan Bandara Internasional Minangkabau (BIM). Hendrajoni menyebutkan, apabila ketiga daerah ini diintegrasikan, akan lebih memudahkan perdagangan, sekaligus mobilitas masyarakat juga lebih efektif dan efisien.
“Jika Pessel (Pesisir Selatan), Mentawai, BIM di Padangpariaman saling terhubung, akan lebih mudah bertukar Sumber Daya Alam (SDA),” kata Hendrajoni, kemarin.
Hendrajoni membayangkan, kawasan segitiga emas itu seperti Batam dan Singapura yang dinilainya lebih maju, karena aksesnya dekat dan mudah. Apalagi, tiga daerah Sumbar yang dimaksud menyimpan SDA yang menjanjikan.
Hendrajoni memprediksi, bahwa dengan terhubungnya tiga kawasan tersebut, lalu lintas jalur laut lebih gampang. Dampak positifnya, jalur bisnis akan lebih efektif, dan ekonomi masyarakat juga akan lebih meningkat.
”Kalau ada jalur ini, proses jual-beli lebih mudah, karena ada jalan alternatif bagi masyarakat, selain jalur darat,” ujar Hendrajoni.
Semua wacana itu, kata Hendrajoni, bahkan sudah disampaikan ke pemerintah pusat dan mendapat respon positif dari presiden RI. Ia mengaku, semua itu dilakukan untuk Sumbar yang lebih maju, terutama daerah Pessel.
Kemudian, alasannya karena selama ini jalur perdagangan mayoritas melalui jalur darat. Terutama pengiriman crude palm oil (CPO) kelapa sawit, untuk dibawa ke Pelabuhan Teluk Bayur melalui jalur darat menggunakan truk, sehingga merusak jalan utama.
Hendrajoni sangat yakin, dengan dibangun dan diintegrasikan segitigas emas ini, Sumbar akan lebih maju, apalagi Kota Padang. Pasalnya, banyak alternatif orang berkunjung dengan banyak moda transportasi. Selain itu, UMKM masyarakat juga akan laris.
”Banyak yang akan saya pikirkan untuk Pessel dan Sumbar lebih maju. Makanya jadi Bupati itu harus cerdas. Laba yang akan dipilih, laba yang akan dicari,” tegas Hendrajoni. (mil)