DINAS Kebudayaan Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) menggelar pelatihan pasambahan adaik di Lubuk Minturun, Kecamatan Koto Tangah Kota Padang, Selasa, (14/11). Pelatihan ini diharapkan dapat memperkuat, mempertahankan dan melestarikan panitahan atau pasambahan adaik sebagai warisan adat dan budaya Minangkabau.
Pelatihan yang dilaksanakan kolaborasi dengan Anggota DPRD Provinsi Sumbar, H Gustami Hidayat itu diikuti 80 peserta. Kepala Dinas Kebudayaan Sumbar, Syaifullah diwakili Kepala Bidang (Kabid) Sejarah Adat dan Nilai-Nilai Tradisi, Fadhli Junaidi, menyampaikan, pasambahan atau panitahan menjadi sebuah cara untuk saling menghormati yang dituangkan dalam dialog.
Pelatihan ini menurut Fadhli, sangat penting dilakukan, karena dengan kondisi di tengah masyarakat saat ini dihadapkan pada tantangan arus perubahan yang makin kencang ditunjang perkembangan ilmu dan teknologi telah menyebabkan penggerusan dalam banyak hal. Salah satunya seni, tradisi dan budaya yang sesungguhnya memuat nilai-nilai kearifan.
Tidak terkecuali di nilai-nilai budaya yang ada di Minangkabau. Bahkan tidak sedikit pula generasi muda yang tidak mengerti dan paham dalam pengaplikasian pasambahan adaik.
“Pasambahan adaik bukan hanya sekadar seni dan basa basi. Tetapi lebih dari itu adalah sebuah peristiwa yang bisa memupuk nilai kepemimpinan dalam generasi muda,” katanya.
Dalam pasambahan dipelajari cara menghargai, memahami yang tersurat dan tersirat, beretika saat dialog. Tidak hanya itu, dalam pasambahan juga diajarkan cara untuk berbicara di depan umum dan yang terpenting adalah belajar mendengar.
“Oleh karenanya, penting bagi generasi muda yang tidak tahu tentag pasambahan adaik. Kita merangsang agar anak muda memahami pasambahan adaik melalui bundo kanduang, niniak mamak, dan beberapa kaum muda juga dalam pelatihan ini,” ujarnya lagi.
Fadhli menyampaikan harapan ke depannya, agar setiap nilai-nilai budaya Minangkabau terutama pasambahan adaik tetap terjaga. Tidak tergerus zaman, dan dipertahankan dari generasi ke generasi. Sebab, nilai-nilai itu adalah kekayaan dan warisan Minangkabau.
Dalam pelatihan itu, Dinas Kebudayaan Sumbar menghadirkan pemateri yang ahli pada bidangnya. Pemateri pertama, Gustami Hidayat, Anggota DPRD Sumbar dengan materi “Peran Legislatif dalam Menjaga Adat dan Budaya Minangkabau”. Pemateri kedua, Amir Syarifuddin Datuak Mangkudum dengan materi “Pasambahan Adaik”.
Anggota DPRD Sumbar, H Gustami Hidayat tidak memungkiri, era digitalisasi saat ini memberikan dampak yang cukup besar terhadap nilai-nilai adat dan budaya. Di mana saat ini banyak para generasi muda yang tidak tahu dengan adat dan budaya sendiri.
“Padahal generasi muda adalah penerus yang menjaga dan melestarikan adat dan budaya Minangkabau. Karena itu perlu upaya untuk menanamkan nilai-nilai ada dan budaya Minangkabau di kalangan generasi muda saat ini,” terangnya.
Gustami Hidayat mengatakan, sebagai Anggota DPRD Sumbar, dirinya perlu mendorong kegiatan-kegiatan penanaman nilai-nilai adat dan budaya Minangkabau kepada generasi muda. Salah satu dukungan yang diberikan dengan dilaksanakannya pelatihan pasambahan adaik ini.
“Pelatihan ini melibatkan seluruh unsur adat. Ini sebagai bentuk dukungan kita untuk melestarikan nilai-nilai adat dan budaya. Kita siap mendukung kegiatan-kegiatan seperti ini,” terangnya.(adv)
Komentar