PADANG, METRO–Perebutan kursi Wakil Wali Kota Padang yang sudah cukup lama kosong bakal semakin panas. Peta politik mulai dikembangkan. Begitu juga gesekan lobi lintas partai di gedung parlemen sawahan pun nampaknya mulai terasa.
Partai Keadilan Sejahtera (PKS) sebagai salah satu partai pengusung yang merasa berhak menempati posisi tersebut dan sudah menyodorkan sejumlah nama, nampaknya tak mau diam begitu saja. Selasa (8/6), PKS mulai melakukan pertemuan dengan sejumlah anggota dewan dari Fraksi Gerindra.
Kabarnya, pertemuan yang dilakukan disalah-satu restoran di Kota Padang itu membahas tentang persoalan kursi jabatan Wakil Wali Kota Padang yang sampai saat ini masih kosong dan mulai berdebu.
PKS tampaknya ingin mambangun kekuatan besar bersama dengan Partai Gerindra sebagai partai pemenang pemilihan legislatif. Seperti diketahui, PKS dan Gerindra merupakan dua partai pemilik suara terbesar di DPRD Padang. Dari 45 kursi di DPRD Padang, Gerindra merupakan pemilik kursi terbanyak dengan 11 kursi, dan PKS 9 kursi.
Bila koalesi kekuatan besar ini bergabung, maka sudah ada 20 kursi di DPRD Padang. Sementara untuk mendapatkan kursi Wakil Walikota, PKS hanya butuh tiga kursi lagi.
Sehingga, tidak tertutup kemungkinan koalesi ini akan membawa PKS bisa meraih kemenangan pada saat pemilihan Wakil Wali Kota di gedung bundar Sawahan nomor 50 nanti.
Ketua DPC Gerindra Kota Padang Syafrial Kani, membenarkan pertemuan itu. Dikatakan, pihaknya secara resmi diundang DPTD PKS Padang untuk bersilaturahmi.
“Dengan adanya undangan itu, kami pun merespon dengan baik dan bersilaturahmi dengan PKS,” katanya.
Dalam pertemuan itu, hadir petinggi kedua partai, Ketua, Sekretaris dan Bendahara DPC Gerindra serta sejumlah anggota fraksi Gerindra di DPRD Padang. Demikian pula dengan Ketua, Sekretaris dan Bendahara DPTD PKS dan sejumlah anggota Fraksi PKS.
Dia menjelaskan dalam pertemuan itu kedua pihak membicarakan isu-isu strategis di Kota Padang hari ini dan kedepan.
“Kita ingin menyamakan persepsi, bagaimana Kota Padang ini lebih baik kedepan. Banyak hal yang kami bicarakan,” kata Ketua DPRD Padang itu.
Saat disinggung apakah pertemuan itu membahas pemilihan Wakil Walikota, Syafrial Kani menjawab diplomatis. “Ini baru pertemuan tahap awal,” katanya.
Pun demikian terkait koalisi jangka panjang menyongsong Pilkada 2024. “Kemungkinan itu bisa saja terjadi. Sepanjang itu untuk kebaikan Kota Padang, kenapa tidak kita respon,” katanya.
Senada dengan itu, Ketua DPTD PKS Kota Padang Muharlion pun tak menampik jika pertemuan itu membahas persoalan kekosongan kursi jabatan Wakil Wali Kota Padang. “Banyak hal yang kami bicarakan soal isu-isu strategis. Yang pasti kita hanya ingin penyamaan persepsi bagaimana arah pembangunan dan kebaikan Kota Padang kedepan,” katanya.
Terkait koalisi jangka panjang menyongsong Pilkada 2024 maupun pemilihan Wakil Walikota yang kosong, Ketua Fraksi PKS DPRD Padang itu pun menyatakan hal itu salah satu yang akan dijajaki.
“Dari sekian pembicaraan, hal itu salah satu yang akan kita jajaki. Yang penting kita samakan persepsi terlebih dahulu. Semoga kerjasama ini bisa berlanjut kedepan,” pungkasnya.
Diketahui, untuk pengisian jabatan Wakil Walikota Padang sisa masa jabatan 2019-2024, PAN dan PKS sama-sama telah mengapung calon yang akan mereka usung. PKS mengajukan Muharlion dan Mulyadi Muslim. Sementara PAN mengajukan Amril Amin dan Ekos Albar. (hsb)