Oleh : Ilham Yulianto (Mahasiswa Teknik Elektro Institut Teknologi Padang)
Saluran transmisi adalah tulang punggung dalam sistem distribusi tenaga listrik yang menghubungkan pembangkit listrik dengan konsumen. Untuk memastikan pengiriman energi listrik yang aman dan andal, isolator digunakan untuk mengisolasi kawat konduktor dari tiang dan struktur penopang. Namun, dalam kondisi lingkungan tertentu, isolator dapat menjadi rentan terhadap kontaminasi yang dapat mengganggu kinerjanya. Salah satu masalah yang sering terjadi adalah tegangan flashover akibat kontaminan pada isolator. Artikel ini akan membahas peÂngaruh kontaminan isolator terhadap tegangan flaÂshoÂver di saluran transmisi Koto Panjang – Payakumbuh.
Isolator dalam Saluran Transmisi. Isolator adalah perangkat penting dalam saluran transmisi yang bertugas mengisolasi konduktor listrik dari tiang dan struktur penopang. Fungsi utama isolator adalah menÂcegah arus listrik mengalir ke tanah melalui tiang dan penopang, sehingga energi listrik dapat mengalir dengan aman menuju konsumen. Isolator biasaÂnya terbuat dari bahan keramik atau kaca, yang memiliki sifat insulatif yang sangat baik.
Kontaminan pada Isolator. Kontaminan seperti debu, kotoran, polutan udara, dan kelembaban dapat menempel pada permukaan isolator seiring waktu. Kondisi lingkungan di sekitar saluran transmisi sangat memengaruhi penumpukan kontaminan ini. Debu dan kotoran yang menumpuk pada isolator dapat membentuk lapisan konduktif yang menghuÂbungkan konduktor listrik dengan tanah. Hal ini daÂpat mengakibatkan terjaÂdinya tegangan flashover.
Tegangan Flashover. Tegangan flashover adalah kejadian di mana arus listrik melompat dari isolator menuju tanah melalui uÂdara, menciptakan busur listrik yang dapat merusak isolator dan mengganggu aliran listrik dalam saluran transmisi. Tegangan flaÂshover biasanya terjadi ketika tegangan pada isolator melebihi kemampuannya untuk menahan tegangan tersebut, yang disebabkan oleh kontaminan atau kondisi lingkungan tertentu.




















