Genius berpesan kepada masyarakat yang ikut pelatihan supaya bisa menyimak apa yang disampaikan nantinya oleh narasumber, karena ilmu yang diberikan adalah ilmu baru dalam pertanian. “Mudah-mudahan dengan teknologi baru ini dan keterbatasan lahan yang kita punyai, petani dan masyarakat bisa meningkatkan produksi tani dari sebelumnya,” pungkas Genius.
Menurut narasumber Hadi, yang merupakan perwira pertamina yang membawahi bidang asset dan pengembangan inovasi system internal di dalam DPPU Minangkabau sebutkan bahwa, dalam aplikasi smart farming yang diterapkan ini terdapat berbagai variable dalam pemantauan tumbuh kembang tanaman, seperti kelembapan suhu, cahaya injeksi pupuk, jumlah buah dan besaran buah.
“Aplikasi smart farming juga sebagai variable control treatment dalam memelihara varietas produk buah yang unggul. Selain itu juga laju pengairan dapat terkontrol otomatis dari system, sehingga kelebihan ini dapat membuat waktu penyiraman yang efektif dan efisien,” ulasnya. (efa)




















