JAKARTA, METRO–Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) angkat bicara terkait kegiatan menyimpang pesta seks atau orgy. Menurut Peneliti Ahli Utama Bidang Sosiologi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Mohammad Mul yadi, untuk mencegah kegiatan menyimpang pesta seks atau orgy, diperlukan sanksi tegas yang dapat memberikan efek jera.
“Regulasi diperketat lagi, supaya memberikan efek jera kepada pelaku yang menginisiasi maupun yang ikut dalam acara,” ujar Mulyadi, Kamis (14/9).
Mulyadi mengatakan, kegiatan orgy tidak sesuai dengan norma dan nilai-nilai yang ada pada masyarakat Indonesia, sehingga pendekatan secara keseluruhan atau holistik, baik dari sisi hukum maupun edukasi perlu ditingkatkan.
Menurutnya, edukasi mengenai bahaya kegiatan menyimpang orgy mesti didorong oleh kementerian terkait, seperti Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, serta turunannya di level dinas yang bisa memanfaatkan peranan tokoh agama.
“Perlu peranan tokoh agama melalui berbagai media yang ada untuk menyosialisasikan dampak yang diterima, contohnya HIV/AIDS,” jelas Mulyadi.