SOLOK, METRO–Pemerintah Kota Solok memantau Indeks Kualitas Udara (IKU) di sejumlah titik. IKU yang merupakan salah satu komponen untuk menentukan Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH.
Melalui UPTD Laboratorium Dinas Lingkungan Hidup Kota Solok melakukan pemasangan alat pemantau kualitas udara ambien dengan metode passive sampler tahap I. Pemasangan alat ini dipimpin oleh Kepala UPTD Laboratorium DLH, Hendra Pilo.
Hendra menyampaikan, metode passive sampler merupakan suatu metode yang menggunakan sistem penyerapan gas secara difusi melalui media yang dipaparkan dalam waktu tertentu. Sistim ini tanpa menggunakan pompa penghisap dengan memanfaatkan sifat fisis gas yang berdifusi dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah.
“Parameter yang diuji adalah NO2 dan SO2, pemaparan sampel dilakukan selama 14 hari, jadi tanggal 10 Juli sampel tersebut di ambil kembali, dan dikirim ke KLHK, direktorat pengendalian pencemaran udara jakarta,” jelasnya.
Disebutkan Hendra, pemasangan alat dilakukan di empat titik lokasi yang berbeda, yaitu di Dinas perhubungan (Peruntukan transportasi), SDN 19 tanah garam (peruntukan agro industri), DLH (peruntukan pemukiman) dan Komplek Perkantoran Balai Kota Solok (peruntukan perkantoran).
Dalam pemantauan kualitas udara ambien metode passive sampler ini, alat media uji disebar di empat lokasi pemantauan dalam rentang waktu selama (14 × 24 jam) atau selama dua pekan secara berturut-turut. (vko)