SOLOK, METRO–Pemerintah Kota (Pemko) Solok terus mendorong pengembangan minyak Atsiri sebagai upaya meningkatkan perekonomian dan mengurangi angka kemiskinan. Diakui Wakil Walikota Solok, Ramadhani Kirana Putra, pengembangan minyak atsiri sereh wangi Kota Solok cukup terbuka lebar. Banyak produk turunan yang bisa dihasilkan dan bernilai ekonomi tinggi dalam membantu menggerakkan perekonomian masyarakat.
“Kami siap mengakomodir aspirasi petani dan masyarakat demi terwujudnya peningkatan kesejahteraan,” ujar Ramadhani, Rabu (11/5).
Ramadhani juga meminta Dinas Pertanian kota Solok bisa memberikan harapan dan kebutuhan kalangan petani, untuk pengembangan pertanian kota Solok dan ditransformasikan dalam bentuk program nyata kedepannya.
Banyak jenis tanaman produktif yang bisa diusahakan oleh masyarakat dan meningkatkan ekonomi. Upaya peningkatan kesejahteraan petani memang menjadi salah satu tanggungjawab pemerintah daerah. Pemko Solok melalui Dinas Pertanian terus memberikan dukungan melalui berbagai program yang ada.
Dengan produksi bahan baku yang memadai, tentunya produk minyak atsiri sereh wangi yang dihasilkan bisa lebih banyak dan menjadi produk unggulan lain kota Solok selain beras. Apalagi, masih banyak lahan tidur yang bisa dimanfaatkan. “Kita yakin, serai wangi sebuah potensi usaha dan langkah bagi pemerintah dalam mengurai angka kemiskinan serta mengurangi lahan tidur yang ada di Kota Solok,” ucap Ramadhani.
Kepala Dinas Pertanian Kota Solok, Ikhvan Marosa mengatakan, produksi sereh wangi kota Solok dalam beberapa tahun terakhir menunjukkan peningkatan. Tahun 2020 produksi sereh wangi mencapai lebih kurang 107 ton dengan luas tanam mencapai 40 hektar lebih.
Ada tiga kelurahan yang menjadi produsen sereh wangi yang cukup tinggi untuk wilayah kota Solok , diantaranya kelurahan VI Suku, Kecamatan Lubuk Sikarah dan kelurahan Kampungjawa dan Laing di kecamatan Tanjung Harapan. (vko)