PADANG–Tidak ada pembangunan infrastruktur yang berarti selama tiga tahun belakangan ini di Provinsi Sumatera Barat (Sumbar). Kondisi ini terjadi karena defisitnya APBD Provinsi Sumbar dan sejumlah pemerintah kabupaten kota, pascapandemi Covid-19.
Sejumlah jalan-jalan utama yang menjadi keÂwenangan Pemprov Sumbar dan pemerintah kaÂbupaten kota banyak yang berlubang. Jalan alternatif Pasar Baru, Bayang, Pesisir Selatan-Alahan Panjang Kabupaten Solok, belum sepenuhnya rampung. Dari sepanjang 44,9 kilometer jalan itu, masih terdapat enam kilometer (km) yang belum selesai dikerjakan.
Bahkan, Gubernur Sumbar yang menjanjikan pembangunan sejumlah jalan saat berkunjung ke tengah masyarakat, belum satupun terealisasi. Seperti salah satu janjinya akan membangun akses jalan Sicincin menuju Balingka. Juga ada janji membangun jalan alternatif Malalo-Asam Pulau guna mengurangi kemacetan ruas jalan Padang– Bukittinggi. Janji tersebut belum terealisasi.
Termasuk juga pembangunan fasilitas bangunan untuk sarana publik lainnya. Bahkan, ada dua bangunan fasilitas umum yang sedang dalam proses pembangunan sebelum Covid-19, pengerjaannya mangkrak karena keterbatasan anggaran.
Dua bangunan tersebut yakni, Main Stadium atau Stadion Utama Sumbar dan Dinas Kebudayaan Provinsi Sumbar. Dinas Bina Marga Cipta Karya Tata Ruang (BMCKTR) Provinsi Sumbar belum bisa memastikan kelanjutan pembangunan dua bangunan gedung terbengkalai alias mangkrak saat ini.
Khusus Main Stadium atau Stadion Utama Sumbar di Nagari Sikabu Lubuk Alung Kabupaten Padang Pariaman, pembangunannya sudah dua tahun tidak berjalan. Namun demikian, dengan kondisi stadion saat ini, lapangannya sudah bisa digunakan untuk bertanding sepakbola pada siang hari.




















