Rusman Edi memberikan perhatiannya yang kemudian ditulia ke d alam buku karya perdananya dengan judul “Panggilan Cinta Penyandang Disabilitas”.
Dalam buku itu dipaparkan lika-liku yang di laluinya dan setelah mengkonsentrasikan diri pada komunitas Tuli, Buta dan Autis ternyata bukan membuat ia berhenti dan jenuh tapi semakin mengembangkan kelompok binaannya ke penyandang disabilitas lainnya seperti Anak tuna daksa, grahita dan Down Syndrom.
Rusman terus mengembangkan lokus disabilitasnya dengan konsep dan ide cemerlangnya seperti rutin mensosialisasikan penyandang Disabilitas di berbagai media.
“Hari ini ada beberapa terobosan baru terhadap kebaikan bagi anak Disabilitas seperti TPQ Khusus Autis, Pondok Tahfizh Difabel berkordinasi dengan Inisiatif Zakat Indonesia (IZI) dan lainnya,” pungkasnya. (pry)




















