PADANG, METRO–Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Telukbayur Wigyo dan Ketua Koperbam Telukbayur Chandra, secara langsung menyerahkan santunan kematian bagi dua keluarga almarhum Nofriadi (56) dan Lastri (63).
Dua anggota Koperbam ini meninggal dunia karena sakit bulan lalu. Alhamdulillah, mereka mendapatkan santunan dari pengurus Koperbam Telukabayur. Kegiatan ini juga dihadiri Ketua Badan Pengawas (BP) Paiman dan anggotanya Sandi Ardi.
“Ini merupakan bukti pengurus sangat peduli kepada anggota. Saya merasa bangga bertemu langsung dengan keluarga almarhum ini. Ada nilai nilai kemanusian yang tinggi,” ungkap Kepala KSOP Telukbaur Wigyo, saat memberikan kata sambutan jelang penyerahan santunan itu, Kamis (28/4).
Dikatakan Wigyo, betapa pentingnya keberadaan Koperbam Telukbayur di pelabuhan ini. Korperbam urat nadinya perekonomian. Riak-riak yang terjadi merupakan bukti pendewasaan nantinya. Ke depan, tantangan makin sulit.
“Jadi untuk itu, saya berharap anggota Koperbam Telukbayur makin solid. Yakinlah, perpecahan itu tak datang dari luar saja. Namun perpecahan itu bisa datang dari dalam sendiri. Untuk itu kita perlu kompak dan solid. Tapi sekali lagi, dengan adanya kegiatan pemberian santunan kematian ini dulunya Rp15 juta, namun kini mereka dapat Rp 25 juta, merupakan langkah maju untuk pengurus Koperbam Telukbayur dibawa pimpinan Chandra,” sebut Wigyo.
Sementara itu Ketua Koperbam Telukbayur Chandra didampingi Sekretaris Nursal Uce, M, SH, Bendahara Usman Z kepada POSMETRO mengatakan, dua keluarga yang menerima santunan kemarian itu diambil langsung oleh istri Almarhum Nofriadi (56), bernama Gusmeri (52) dan Lastri (63) diambil istrinya bernama Epi (60).
“Pemberian santunan tahun lalu, Rp15 juta. Namun berkat kesepakatan yang dilakukan pada rapat KRK dan terakhir pada RAT tahun buku 2021 baru-baru ini, maka jumlah uang santunan kematian dinaikan menjadi Rp25 juta,” ujar Chandra.
Disebutkan Chandra bahwa uang santunan atau uang tali asih ini merupakan program dari pengurus untuk dinikmati anggota. Jika sudah mengundurkan diri mereka juga mendapatkan uang ini.
“Sedangkan uang tersebut dikumpulkan dari iuran dari para anggota, kemudian diberikan secara gotong-royong kepada anggota menjelang purna tugas atau yang meninggal dunia, sebagai tanda kepedulian dan perekat tali silaturahmi,” sebut Chandra.
Chandra menegaskan, pemberian uang santunan atau uang tali asih ini bertujuan untuk memberikan penghargaan kepada anggota yang pensiun, serta untuk menjalin silaturahmi bagi anggota yang meninggal dunia.
“Diharapkan kepada anggota Koperbam yang masih aktif selalu mendoakan anggota kita yang sudah meningeal dunia dan yang sudah purna tugas agar selalu sehat dan mempunyai kegiatan-kegiatan yang positif,” pintanya.
“Terakhir pinta saya, sebagai Ketua Koperbam Telukbayur, uang yang didapat ini adalah uang jerih payah Almarhum semasa bertugas. Saya berpesan ada baiknya membuat nisannya dan uang tersebut digunakan untuk kebaikan agar ada manfaatnya,” ujar Chandra.
Sementara itu Gusmeri (52) istri Alhmarhum Nofriadi alias Aciak mengaku terharu dengan kebijaksanaan anggota dan pengurus Koperbam Teklukbayur Chandra, Sekretaris Nursal Uce, M, SH dan kawan kawan almrhum.
“Saya atas nama istri Aciak, berterimakasih kepada pihak KSOP, Koperbam dan kawan kawan Aciak atas bimbingan moral ini. Uang ini akan kami gunakan dengan sebaik baiknya. Yakinlah,,” aku Gusmeri. (ped)