Berbagai objek wisata dan kalender event wisata Kota Payakumbuh tahun 2023 nanti, diyakini menjadi magnet tersendiri bagi wisatawan untuk berkunjung ke kota ini.
Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Kota Payakumbuh, Nofriwandi menegaskan dengan persiapan objek wisata dan event pariwisata yang dilakukan, Pemko Payakumbuh siap menyambut Visit Beautiful West Sumatera 2023.
Objek wisata unggulan Kota Payakumbuh di antaranya, ada Ngalau Indah, Kolom Renang Ngalau Indah, Panorama Ampangan, Jembatan Ratapan Ibuh, Kampung Adat Balai Kaliki. Yang teranyar adalah BWS Sumatera Batang Agam.
Tentu tidak kalah menarik, wisata kuliner di sepanjang Jalan Sukarno-Hatta dan bawah Kanopi Pasar Payakumbuh. “Kota Payakumbuh juga terkenal dengan wisata kulinernya. Cita rasa makanan khas Payakumbuh hanya ada dua, enak dan enak sekali,” ungkapnya.
Wisata kuliner di lokasi bawah Kanopi Pasar Payakumbuh yang halal, alami dan sehat. Selain itu juga ada sentra rendang, pusat makanan ringan sepanjang Jalan Imam Bonjol.
“Kita selalu memperbaiki dan memperbaharui objek wisata yang kita punya. Kita memang tidak punya banyak objek wisata. Tapi kita lebih fokus mengelolanya. Sehingga menjadi menarik untuk dikunjungi. Tentu kita tingkatkan lagi kebersihan, kenyamanan dan pelayanan,” terangnya.
Pemko Payakumbuh menurutnya, mengundang wisatawan datang ke kota ini dengan event-event yang dituangkan dalam kalender wisata. Seperti, pacu jawi, itiak dan kuda, serta Barolek Godang, yakni festival besar, ada permainan anak nagari, ada silat, pameran mode dan lainnya,” sebut Nofriwandi.
Selain menyiapkan objek wisata, Nofriwandi mengakui pihaknya terus melakukan promosi pariwisata, baik melalui media sosial (medsos) maupun konvensional. “Untuk promosi, karena jaman now erat kaitannya dengan digitalisasi. Kita konsen promosi melalui medsos. Kita berdayakan anak milenial. Tentu tetap melakukan promosi secara konvensional,” ucapnya.
Apresiasi PWA 2022
Nofriwandi juga mengapresiasi penyelenggaraan Anugerah Peduli Wisata Awards (PWA) 2022 yang digelar Pemerintah Provinsi Sumatera Barat (Pemprov Sumbar) pada HUT Sumbar baru-baru ini. Bahkan Kota Payakumbuh dianugerahi Juara III Kategori The Most Improved.
Selain potensi pariwisata, penilaian penghargaan ini lebih kepada management, komitmen pimpinan, program penganggaran. Kemudian dalam hal perundang-undangan. Juga ada penilaian komitmen terhadap lingkungan, wisata halal, program pemerintah, infrastruktur, kepedulian terhadap wisata.
“Ini bukan pariwisata saja, tetapi seluruh OPD terlibat. Contohnya Dinas PUPR dalam membangun infrastruktur jalan menuju objek wisata, Dinas Pertanian, Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Perhubungan dan sejauh mana keterlibatan instansi terkait,” sebutnya.
Penghargaan ini menjadi pelecut dan spirit bagi Pemko Payakumbuh untuk terus mengembangkan potensi wisata di daerahnya. “Sangat positif, ini memancing dan mendorong kita memajukan pariwisata. Bagi pimpinan daerah ini bisa menjadi acuan, dan bagi penggiat pariwisata bisa lebih bersemangat dan intens lagi berbuat baik lagi untuk pariwisata,” sebutnya.
Dukungan Anggaran
Ketua DPRD Kota Payakumbuh Hamdi Agus, menyebut DPRD selalu memberikan dukungan kepada Disparpora Kota Payakumbuh, dalam upaya peningkatan potensi wisata di Kota Payakumbuh. Contohnya, Kampung Adat Balai Kaliki, yang menjadi tujuan wisata lokal dan mancanegara.
Kemudian juga dalam bentuk alokasi APBD cukup besar untuk pariwisata. Termasuk untuk menyambut Visit Beautiful West Sumatera 2023. “Untuk anggaran pariwisata cukup besar. Tahun 2023 ini bisa bertambah dari tahun ini, karena juga persiapan menyambut Visit Beautiful West Sumatera 2023,” ucapnya.
Hamdi Agus mengharapkan agar Disparpora Sumbar terus meningkatkan SDM. Terutama orang-orang yang akan melayani wisatawan yang datang. Sehingga bisa melahirkan wisata yang ramah bagi semua pengunjung. Kemudian juga soal kebersihan, itu harus menjadi perhatian bagi Disparpora Kota Payakumbuh. Terutama di tempat-tempat wisata.
Pemerhati Wisata Luak Limo Puluah, Rino Candra, menyebut, Kota Payakumbuh cukup terkenal dengan wisata sejarah dan budaya. Seperti, Jembatan Ratapan Ibu dan Balai Adat Balai Kaliki. Ada wisata alam Ngalau Indah, Panorama Ampangan dan wisata air Kolam Renang Ngalau Indah dan wisata Buatan di Batang Agam.
Rino Candra juga melihat Payakumbuh sangat potensial bidang kuliner. Bahkan saat ini Kota Payakumbuh sudah punya branding City of Randang. “Kolaborasi harus dipertajam dengan pelaku dan penggiat wisata. Kemudian dengan travel agent, karena travel akan sangat dominan. Promosi baik di medsos maupun komvensional, harus lebih dimassifkan,” sebut Rino Candra. (**)