PADANG, METRO – Panglima TNI, Marsekal TNI Hadi Tjahjanto memberikan kuliah umum dengan menyampaikan orasi kebangsaan bertemakan “Peran Pemuda dan Mahasiswa Dalam Merawat Persatuan Kesatuan Bangsa di Era Revulosi Industri 4.0” kepada ratusan mahasiswa dan civitas Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat (UMSB) di Pasir Jambak, Kecamatan Kototangah, Kamis (14/3).
Dalam kuliah umum tersebut, juga hadir Kapolri, Jenderal Pol Tito Karnavian beserta jajarannya. Kedatangan kedua jenderal itu disambut Gubernur Sumbar, Irwan Prayitno, Kapolda Irjen Pol. Fakhrizal, Danrem 032/Wbr, Brigjen Kunto Arief Wibowo, Danlantamal Laksma Agus Sulaeiman, Rektor UMSB, Dr Riki Saputra, Ketua DPW Muhammadiyah, Syofyan Karim.
Dalam orasi kebangsaan, Marsekal TNI Hadi Tjahjanto berpesan pada mahasiswa dan pemuda untuk terus mempersiapkan diri dalam menghadapi tantangan di era teknologi informasi. Nasib bangsa dan negara Indonesia pada masa yang akan datang ditentukan oleh kiprah dan kualitas pemuda.
“Pemuda adalah harapan masa depan Indonesia. Di tangan pemuda eksistensi bangsa dan negara diletakkan. Bangsa Indonesia adalah bangsa yang besar, memiliki sumber daya alam yang melimpah serta memiliki keanekaragaman budaya,” ungkap Panglima.
Panglima yang bertolak ke Padang dari Pekanbaru, Riau memantau kebakaran hutan itu menjelaskan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia harus dijaga oleh seluruh elemen bangsa. Persatuan dan kesatuan bangsa harus terus dijaga demi keutuhan bangsa dan negara. Menjaga persatuan dan kesatuan adalah kunci dalam menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
“Di era teknologi informasi, saya berpesan kepada para pemuda dan mahasiswa untuk terus mewaspadai persebaran berita bohong dan ujaran kebencian. Hal tersebut berpotensi menimbulkan konflik sosial bahkan disintegrasi bangsa,” ujar Panglima.
Marsekal TNI Hadi Tjahjanto Menjelaskan dalam beberapa waktu ini pihaknya (TNI) dan Polri sering melakukan kerja sama kunjungan kerja secara bersama sebagai bentuk sinergitas yang memang harus terus dibangun. Hal itu tidak lepas dari upaya dan mengajak masyarakat untuk selalu menjaga kebersamaan.
“Dalam sejarah mungkin dalam suatu kesempatan, kami melakukan kerjasama dengan Kepolisian untuk berkunjung ke Padang dan itu berada dalam satu pesawat. Sehingga masyarakat melihat persatuan dua pejabat negara yang memiliki pasukan hampir satu juta mampu mewujudkan kerukunan dan kebersamaan,” sebut Panglima TNI.
Panglima TNI menambahkan dengan kebersamaan juga berdampak kepada stabilitas NKRI. Baik secara keamanan maupun stabilitas ekonomi berjalan dengan dengan lancar serta pertumbuhan ekonomi membaik yang merupakan keinginan seluruh pihak. Menurutnya, sesuai dengan tema, sangat relevan dengan kondisi bangsa saat ini terutama dalam menghadapi dinamika kebangsaan khususnya pesta demokrasi yang akan digelar.
“Namanya pesta tentu akan bersuka cita, mari bersama kita sambut dengan riang gembira, tentunya dengan mengedepankan kerukunan dan menjaga keutuhan bangsa. Perkembangan teknologi saat ini yang memasuki era Industri 4.0 dengan akses teknologi yang berkembang begitu pesat sehingga memberikan manfaat. Di sisi lain juga akan menimbulkan paradok,” tuturnya.
Panglima TNI mengungkapkan dengan berbagai kemajuan itu memudahkan dalam meraih informasi dan berkomunikasi, namun di sisi lain dapat digunakan pada hal-hal yang dapat memecah belah melalui informasi yang benar. Namun paradok positifnya, juga mampu meningkatkan dan memiliki finansial yang banyak jika benar-benar mampu memanfaatkannya. Namun jika tidak akan ketinggalan.
“Terus jaga semangat kebangsaan, cinta tanah air, persatuan, rela berkorban dan pantang menyerah, generasi muda adalah pelopor dan motor semangat kebangsaan. Para pemuda dan mahasiswa untuk menyongsong Indonesia Emas 2045 dengan mempersiapkan diri sebaik-baiknya. Bonus demografi yang akan diterima Indonesia tidak akan membawa arti apapun jika tanpa disertai dengan peningkatan kualitas generasi penerus bangsa,” ajaknya.
Sementara itu Rektor UMSB, Dr Riki Saputra menyampaikan perguruan tinggi yang dipimpinnya sudah ada di lima kota. Ke depan pihaknya terus mengembangkan dan menambah program studi sehingga kampus ini akan terus berkembang.
“Baru-baru kita juga sudah mempunyai fakultas kehutanan. Dengan kedatangan Panglima TNI dan Kapolri ke kampuas kita, tentu memberikan nilai plus bagi kampus. Dengan kuliah umum yang diberikan diharapkan mahasiswa bisa memahami pentingnya merawat persatuan dan kesatuan di era revolusi industri 4.0,” ungkapnya.
Terpisah, Ketua DPW Muhammadiyah Sumbar, Prof Syofwan Karim menuturkan ucapan terima kasihnya kepada dua pimpinan negara tersebut atas kunjungannya ke UMSB. Muhammadiyah memiliki tekad yang bulat untuk menjaga keutuhan bangsa melalui azas Pancasila yang menjadi pilar kebangsaan.
“Dalam sejarahnya ini kunjungan pertama dua pimpinan (TNI-POLRI) yang da
tang ke sini, warga Muhammadiyah siap bersama seluruh komponen bangsa bersinergi mewujudkan kesatuan dan persatuan bangsa. Apalagi saat ini Indonesia sedang dalam kondisi pesta demokrasi,” pungkasnya. (rgr)