PESSEL, METRO – Tim Satgas Pangan Kabupaten Pessel bersama Dinas Pangan Pessel, Dinas Kesehatan dan Balai POM Padang melakukan pengecekan terhadap pembuatan kerupuk skala industri kecil di Talaok Bayang, Rabu (23/5). Hasilnya, ditemukan penggunaan boraks yang sejatinya tidak layak untuk makanan.
Hal ini adalah tindak lanjut dari razia pasar yang dilakukan Selasa (22/5) lalu. Dimana petugas mendapatkan kerupuk yang diduga menggunakan campuran boraks.
Kepala Dinas Pangan Pessel Alwis Basyir menyebut, tim turun dan memastikan adanya penggunaan boraks. Padahal, boraks digunakan sebagai bahan pengawet dan pembersih kosmetik yang sangat berbahaya jika dikonsumsi oleh manusia.
”Agar tidak diedarkan dan membahayakan, kami memberikan peringatan terakhir kepada pemilik usaha. Jika nanti masih ditemukan operasi pembuatan kerupuk menggunakan borak, maka hal itu akan kita serahkan kepada pihak terkait, atau Satgas Pangan,” tegasnya.
Saat ini, barang bukti boraks dan kerupuk berboraks sudah diamankan Tim Satgas Pangan, guna tindak lanjut lebih lagi. “Kami akan periksa lagi dan terus mencari, siapa lagi yang melakukan perbuatan yang sama,” katanya.
Kasat Reskrim Polres Pesisir Selatan Iptu Nofrizal Can mengatakan, Unit Tipiter Satreskrim Polres Pessel hanya sifatnya mendampingi Dinas Pangan Pemkab Pessel turun ke lapangan. “Jika ada ditemukan boraks, nanti PPNS dinas terkait yang melakukan tindak lanjut,” tegasnya.
Walaupun begitu, katanya, jika memang pihak PPNS dinas terkait tidak sanggup, polisi siap untuk bekerjasama. “Dan ini sifatnya baru pembinaan dan belum ada tindakan,” ungkap Nofrizal. (ri)