Posmetro Padang
Kamis, 18 Desember 2025
Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
  • BERITA UTAMA
  • METRO BISNIS
  • METRO SUMBAR
    • AGAM/BUKITTINGGI
    • DHARMASRAYA
    • PAYAKUMBUH/50 KOTA
    • PASAMAN/PASAMAN BARAT
    • PDG PARIAMAN/PARIAMAN
    • PESSEL/KEP. MENTAWAI
    • SAWAHLUNTO/SIJUNJUNG
    • SOLOK/SOLSEL
    • TANAH DATAR/PDG PANJANG
  • METRO PESISIR
  • METRO PADANG
  • METRO JUSTICIA
  • OLAHRAGA
  • LAINNYA
    • BELANJA AKHIR PEKAN
    • GAGASAN
    • LIPUTAN KHUSUS
    • PENDIDIKAN
    • PILKADA
    • WISATA
  • BERITA UTAMA
  • METRO BISNIS
  • METRO SUMBAR
    • AGAM/BUKITTINGGI
    • DHARMASRAYA
    • PAYAKUMBUH/50 KOTA
    • PASAMAN/PASAMAN BARAT
    • PDG PARIAMAN/PARIAMAN
    • PESSEL/KEP. MENTAWAI
    • SAWAHLUNTO/SIJUNJUNG
    • SOLOK/SOLSEL
    • TANAH DATAR/PDG PANJANG
  • METRO PESISIR
  • METRO PADANG
  • METRO JUSTICIA
  • OLAHRAGA
  • LAINNYA
    • BELANJA AKHIR PEKAN
    • GAGASAN
    • LIPUTAN KHUSUS
    • PENDIDIKAN
    • PILKADA
    • WISATA
Posmetro Padang
Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
  • BERITA UTAMA
  • METRO BISNIS
  • METRO SUMBAR
  • METRO PESISIR
  • METRO PADANG
  • METRO JUSTICIA
  • OLAHRAGA
  • LAINNYA
POSMETRO PADANG OPINI

Republik Influencer (Kehausan akan Legitimasi)

Redaksi
Minggu, 17 Januari 2021 | 19:43 WIB
9B951CE7 8215 4B6C B91F C91F36557729

Menarik bagaimana peradaban mengalami pergeseran yang sedemikian banyak dalam banyak aspek kehidupan. Mulai dari aspek sosial, ekonomi, politik dan tentunya pemerintahan. Barangnya mungkin sama, tetapi pelaksanaannya sudah begitu berbeda.

Dalam hal demokrasi, juga demikian. Terutama di Indonesia. Demokrasi yang mengedepankan musyawarah mufakat yang dirumuskan ketika negara ini berdiri, telah mengalami pergeseran menjadi demokrasi mayoritas dan popularitas. Sehingga setiap keputusan yang diambil saat ini sangat tergantung kepada jumlah angka siapa yang lebih besar di akhir voting. Apakah itu 1 lawan 499, atau 251 lawan 249, nilainya sama. Hanya soal siapa menang, siapa kalah. Soal subtansi perbedaan, baik tipis atau telak tidak lagi menjadi persoalan.

Demokrasi sejatinya tidak pernah diciptakan sebagai sebuah mekanisme dimana winner takes all. Oleh karena itu perbedaan pendapat setajam apapun lumrah dalam demokrasi. Namun pada Abad 21 setidaknya terdapat variabel baru dalam lingkungan demokrasi. Yaitu penggunaan influencer sebagai pembangun opini atau persepsi publik. Hal semacam ini hampir bisa dikatakan belum pernah terjadi dalam kehidupan demokrasi sebelumnya. Influencer lazim digunakan pada penyelenggaraan pesta demokrasi, namun pasca pesta demokrasi ? Sepertinya tidak pernah.

Sebuah pemerintahan terpilih, yang kemudian menggunakan influencer dalam upaya menciptakan opini publik yang mendukung sebuah kebijakan, jelas merupakan sebuah kejanggalan. Hal semacam ini sekaligus memiliki dampak pergeseran fungsi akan sebuah profesi entertainer atau keartisan, serta lembaga perwakilan rakyat di sebuah negara.

Pertama, hal ini menunjukan bahwa selebritis tidak lagi hanya bekerja pada dunia showbiz atau seni. Namun turut menjadi agen-agen pemerintah dalam meyakinkan publik. Terlepas mereka paham atau tidak terhadap kebijakan yang mereka endorse itu.

Kedua, hal ini menunjukan bahwa lembaga perwakilan rakyat tidak mampu menjalankan fungsinya dengan baik, sehingga peran mereka tergusur oleh seorang influencer yang memiliki jutaan followers di media sosial.

Ketiga, pemerintah bisa saja mengambil kebijakan yang tidak tepat untuk rakyat banyak (dan mereka menyadari itu), namun mereka bisa menggunakan influencer untuk membuat kebijakan tersebut terlihat yang paling tepat di mata publik. Dan semua hal ini dibayar melalui pajak yang diperas dari rakyat itu sendiri. Cukup ironis ketika anda membayar untuk diperbodoh, sementara disaat yang sama banyak anak sekolah pontang-panting menjual sapu lidi demi membeli buku pelajaran.

Masalah dibalik semua fenomena ini adalah jika kemudian kita kembali menyadari sebuah pepatah arab. Bahwa ketika sesuatu urusan diserahkan kepada yang bukan ahlinya, maka tunggulah kehancuran negeri tersebut. Saya tidak bisa membayangkan jika kelak kebijakan-kebijakan penting sebuah negara hanya akan dihasilkan melalui perbincangan kepala negara dengan para influencer di meja makan.

Setidaknya, Bush tidak menggunakan Oprah untuk melegitimasi serangannya ke Irak. Seperti Macron yang tidak meminta Zidane memberi tahu rakyat Perancis bahwa membuat kartun nabi adalah sekedar kebebasan berekspresi, Atau Tony Blair yang tidak meminta Spice Girls untuk mencari dukungan publik agar membenarkan keikutsertaannya pada invasi Irak oleh kompatriotnya dari Texas itu.(Tommy TRD)

ShareTweetShareSend

Baca Juga

Sumbar Tidak Tertinggal Dibanding Provinsi Lain

Sumbar Tidak Tertinggal Dibanding Provinsi Lain

Minggu, 16 November 2025 | 18:29 WIB
AAN NOFRIANDA: Stop Dekritikalisasi, Dorong Dukungan Terhadap Pembangunan serta Apresiasi Terhadap Upaya Pembangunan Daerah

AAN NOFRIANDA: Stop Dekritikalisasi, Dorong Dukungan Terhadap Pembangunan serta Apresiasi Terhadap Upaya Pembangunan Daerah

Minggu, 16 November 2025 | 16:27 WIB
Dari Komunitas untuk Bumi: Inspirasi Gerakan Konservasi Lokal yang Mendunia

Dari Komunitas untuk Bumi: Inspirasi Gerakan Konservasi Lokal yang Mendunia

Rabu, 04 Desember 2024 | 00:11 WIB

Larangan Riset Asing: Benarkah Pemerintah Indonesia Hambat Konservasi Satwa Liar?

Rabu, 04 Desember 2024 | 00:03 WIB
Berprestasi di saat Sulit

Berprestasi di saat Sulit

Minggu, 23 Januari 2022 | 16:13 WIB
Perspektif Baru Public Relations Online

Perspektif Baru Public Relations Online

Kamis, 20 Mei 2021 | 11:24 WIB

BERITA POPULER

Tahun 2026 Pengembangan Objek Wisata PlazaTimbulun Tidak Dianggarkan
METRO SUMBAR

Tahun 2026 Pengembangan Objek Wisata PlazaTimbulun Tidak Dianggarkan

Sabtu, 13 Desember 2025 | 11:27 WIB

Kajari Sebut Tren Pelaku Korupsi di Pessel Sudah Bergeser ke Tingkat Nagari

Kajari Sebut Tren Pelaku Korupsi di Pessel Sudah Bergeser ke Tingkat Nagari

Rabu, 10 Desember 2025 | 10:38 WIB
Penampakan Harimau di Mudiak Sungai Manau Kabupaten Solok Selatan, Camat KPGD: Sudah Dilaporkan ke BKSDA Sumbar 

Penampakan Harimau di Mudiak Sungai Manau Kabupaten Solok Selatan, Camat KPGD: Sudah Dilaporkan ke BKSDA Sumbar 

Minggu, 14 Desember 2025 | 20:58 WIB
Republik Influencer (Kehausan akan Legitimasi)

Republik Influencer (Kehausan akan Legitimasi)

Minggu, 17 Januari 2021 | 19:43 WIB
Geger! Pasangan Sesama Jenis Terciduk Mesum di Toilet Masjid, Salah Satunya Guru PNS, Ditangkap masih Berpakaian Dinas

Geger! Pasangan Sesama Jenis Terciduk Mesum di Toilet Masjid, Salah Satunya Guru PNS, Ditangkap masih Berpakaian Dinas

Selasa, 16 Desember 2025 | 12:12 WIB

BERITA TERKINI

Dilepas Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat, UNP Turunkan Ribuan Mahasiswa Ikuti KKN di Lokasi Bencana
BERITA UTAMA

Dilepas Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat, UNP Turunkan Ribuan Mahasiswa Ikuti KKN di Lokasi Bencana

Rabu, 17 Desember 2025 | 18:56 WIB

Perbaikan Tower dan Jaringan Transmisi Rampung, Sistem Kelistrikan Aceh yang Tadinya Terisolasi Kini Kembali Terhubung, PLN Masuki Tahap Pengoperasian Pembangkit

Perbaikan Tower dan Jaringan Transmisi Rampung, Sistem Kelistrikan Aceh yang Tadinya Terisolasi Kini Kembali Terhubung, PLN Masuki Tahap Pengoperasian Pembangkit

Rabu, 17 Desember 2025 | 18:54 WIB
Lima Hari Menyusuri Lokasi Galodo di Sumatera Barat, Bagaikan Naga Berpindah Disertai Bunyi Menakutkan

Lima Hari Menyusuri Lokasi Galodo di Sumatera Barat, Bagaikan Naga Berpindah Disertai Bunyi Menakutkan

Rabu, 17 Desember 2025 | 11:25 WIB
Puncak Peringatan HJK Solok ke-55, Momentum Introspeksi Terhadap Kualitas Pelayanan Publik

Puncak Peringatan HJK Solok ke-55, Momentum Introspeksi Terhadap Kualitas Pelayanan Publik

Rabu, 17 Desember 2025 | 11:22 WIB
Mandi di Pantai Air Manis, Bocah 7 Tahun Diserang Buaya

Mandi di Pantai Air Manis, Bocah 7 Tahun Diserang Buaya

Rabu, 17 Desember 2025 | 11:20 WIB

OPINI

Sumbar Tidak Tertinggal Dibanding Provinsi Lain
OPINI

Sumbar Tidak Tertinggal Dibanding Provinsi Lain

Minggu, 16 November 2025 | 18:29 WIB

AAN NOFRIANDA: Stop Dekritikalisasi, Dorong Dukungan Terhadap Pembangunan serta Apresiasi Terhadap Upaya Pembangunan Daerah

AAN NOFRIANDA: Stop Dekritikalisasi, Dorong Dukungan Terhadap Pembangunan serta Apresiasi Terhadap Upaya Pembangunan Daerah

Minggu, 16 November 2025 | 16:27 WIB
Dari Komunitas untuk Bumi: Inspirasi Gerakan Konservasi Lokal yang Mendunia

Dari Komunitas untuk Bumi: Inspirasi Gerakan Konservasi Lokal yang Mendunia

Rabu, 04 Desember 2024 | 00:11 WIB

Larangan Riset Asing: Benarkah Pemerintah Indonesia Hambat Konservasi Satwa Liar?

Rabu, 04 Desember 2024 | 00:03 WIB
Berprestasi di saat Sulit

Berprestasi di saat Sulit

Minggu, 23 Januari 2022 | 16:13 WIB
  • Indeks Berita
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy
email: redaksi@posmetropadang.co.id

POSMETROPADANG.CO.ID © 2025

Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
  • BERITA UTAMA
  • METRO BISNIS
  • METRO SUMBAR
    • AGAM/BUKITTINGGI
    • DHARMASRAYA
    • PAYAKUMBUH/50 KOTA
    • PASAMAN/PASAMAN BARAT
    • PDG PARIAMAN/PARIAMAN
    • PESSEL/KEP. MENTAWAI
    • SAWAHLUNTO/SIJUNJUNG
    • SOLOK/SOLSEL
    • TANAH DATAR/PDG PANJANG
  • METRO PESISIR
  • METRO PADANG
  • METRO JUSTICIA
  • OLAHRAGA
  • LAINNYA
    • BELANJA AKHIR PEKAN
    • GAGASAN
    • LIPUTAN KHUSUS
    • PENDIDIKAN
    • PILKADA
    • WISATA

POSMETROPADANG.CO.ID © 2025