Oleh: H Mulyadi Muslim Lc MA
Judul tulisan di atas diturunkan pada tanggal 27 november 2020, atau dua pekan lalu, berbicara tentang aura kemenangan Mahyeldi Ansharullah dan Audi Joinaldy (Mahyeldi-Audy). Tapi tanggal 9 Desember, mulai jam 16.00 sudah jadi kenyataan dengan hitungan enam lembaga quick count (hitung cepat) nasional dan daerah dengan angka 32 persen lebih, disusul Nasrul Abit-Indra Catri 30 persen.
Tidak hanya hitung cepat Bahkan Mahyeldi-Audy memimpin dengan hitungan real count tim Mahyeldi-Audy di angka yang sama. Mahyeldi-Audy 32,64 persen, Nasrul Abit-Indra Catri 30,05 persen, Mulyadi-Ali Mukhni 27,48 persen dan Fakhrizal-Genius Umar 9,83 persen. Angka itu dari 100 persen data masuk dari 100 persen TPS di Sumbar, 12.574.
Analisa kemenangan Mahyeldi-Audy, selain logika dan argumen sebelumnya, diperkuat oleh perkembangan dua pekan terakhir. Mulai dari derasnya dukungan tokoh masyarakat dan ormas seperti GNPF, MMI, Muhammadiyah, perantau Sumut, dan bahkan dari luar negeri. Meski hampir semua lembaga survei sampai awal Desember 2020 hanya menempatkan Mahyeldi-Audy di urutan kedua atau ketiga. Tapi hasilnya, melejit nomor urut pertama.
Secara internal andernalin dan militansi kader (PKS dan PPP), simpatisan dan relawan juga naik. Karena diduga begitu masifnya pembagian beras oleh kompetitor lain.
Adapun secara eskternal juga ada kejadian yang mengejutkan dan tidak terduga oleh semua pengamat lokal ataupun nasioanal. Edhy Prabowo (Menteri Kelautan dan Perikanan) yang merupakan tokoh teras Gerindra ditangkap OTT KPK. Kemudian paslon Gubernur urut 01 Ir H Mulyadi juga jadi tersangka karena terindikasi melakukan pelanggaran kampanye di luar jadwal.
Dua peristiwa besar ini, menjadi negatif campaign dan menggerus suara paslon satu dan dua. Pada akhirnya kita harus mengakui bahwa maayarakat Suamatra Barat, walaupun 32% tetapmenginginkan Sumbar menjadi provinsi yang madani, unggul dan berkelanjuatan. Bukan sekadar berubah atau unggul tanpa defenisi.
Pepatah Minang mengajarkan biduak lalu, kiambang batawuik (perahu melaju, ecenggondok kembali bertaut). Pilgub sudah usai, tinggal menunggu hasil pleno KPU Sumbar. Saatnya kita kembali berangkulan, bergandengan tangan.
Kemenangan paslon nomor urut empat juga kemenangan pendukung paslon satu, dua dan tiga. Karena komitmen paslon urut empat membangun Sumbar untuk semua warganya.
Saatnya kita saling bersinergi menghadapi tantangan cobaan Covid-19 yang belum berakhir. Serta ancaman resesi ekonomi dan dekadensi moral generasi muda.
Selamat atas kemenangan masyarakat Sumbar dalam pesta demokrasi Pilgub 2020. Kita tunggu realisasi komitmen Mahyeldi-Audy untuk Sumbar madani yang unggul dan berkelanjutan. (Juru Bicara Mahyeldi-Audy)