MENAKLUKKAN Liverpool 0-2 dan menghabisi salah satu kandidat juara Manchester City 3-1 di Etihad Stadium menjadikan Leicester makin percaya diri. Tidak ada yang percaya jika klub tanpa pemain bintang dan mahal ini sampai Februari ini masih bertengger di klasemen papan atas Liga Inggris.
Dengan hasil yang telah diraih sejauh ini, laju impresif Leicester City diyakini mampu dipertahankan sampai akhir musim. The Foxes dinilai sudah cukup membuktikan diri bisa bersaing di level puncak.
Leicester mengukir perjalanan yang amat mengesankan sepanjang musim ini. Dari diprediksi jadi kandidat degradasi, anak asuh Claudio Ranieri malah saat ini bertengger di puncak klasemen dengan keunggulan yang nyaman.
Mereka memimpin klasemen dengan nilai 53 dari 25 pekan yang sudah berjalan. Jumlah itu unggul lima angka dari Tottenham Hotspur dan Arsenal yang jadi rival terdekat saat ini.
Kemenangan atas Manchester City di Etihad Stadium akhir pekan lalu, diyakini menjadi titik tolak Leicester untuk melaju lebih jauh dalam perburuan gelar. Hasil itu dianggap sebagai pesan yang amat tegas bahwa mereka benar-benar mampu bersaing di puncak klasemen.
”Saya rasa ini luar biasa fantastis dan saya bisa melihatnya bertahan lama. Kalau Anda mundur ke September lalu, semua orang semacam berpikir ‘oh, pekan depan mereka akan melorot, pekan depan..,” ujar eks pemain Leicester Paul Dickov.
”Kalau Anda mengatakan mereka kandidat juara pada awal musim, orang-orang akan berpikiran Anda gila. Tapi luar biasa yang telah dilakukan Claudio Ranieri,” tambahnya.
Lebih jauh, Dickov juga menyebut bahwa Nigel Pearson layak mendapatkan kredit karena berhasil mempertahankan Leicester dari ancaman degradasi musim lalu. Leicester seperti diketahui bangkit di sembilan pekan terakhir untuk finis di peringkat 14 klasemen.
”Lihatlah ke Jamie Vardy, ke Riyad Mahrez, Kasper Schmeichel, Danny Drinkwater. Mereka semua bermain di Championship dua tahun lalu. Kalau Anda melihat pada perkembangan yang mereka jalani, sebagai individual dan klub, itu luar biasa,” pungkas pria yang juga pernah memperkuat Arsenal dan City ini.
Sementara gelandang Arsenal Mesut Ozil juga memuji penampilan impresif Riyad Mahrez dkk. Berkaca dari kekalahan City, Oezil percaya Leicester bakal sangat sulit dihentikan kala berkunjung ke Emirates Stadium, Minggu (14/2) malam WIB. Penampilan efektif dan efisien Mahrez dan kawan-kawan terbukti sangat berbahaya.
Di akhir pekan kemarin, Leicester tercatat cuma punya penguasaan bola sebesar 36%. Akurasi umpannya pun rendah, hanya 64% berbanding 85% milik City. Selain itu mereka cuma mencatatkan 14 tembakan di mana City 22 kali melakukan percobaan.
Selain harus waspada dengan permainan direct dan serangan balik Leicester, Arsenal juga patut waspada dengan ancaman dari bola-bola mati. Dua gol Huth ke gawang City sendiri dicetak melalui skema bola mati. ”Akan luar biasa sulit untuk menghentikan mereka. Mereka unggul 3-0 di Manchester City setelah 60 menit. Brilian apa yang mereka raih dengan tim mereka,” kata Oezil.
”Bahwa Leicester memimpin Premier League dengan margin ini di bulan Februari adalah salah satu kejutan terbesar di kompetisi teratas Eropa dalam beberapa tahun terakhir,” tandas gelandang internasional Jerman itu. Lalu, apakah di akhir pekan nanti, Leicester akan kembali melanjutkan membunuh tim-tim raksasa Inggris? Atau Mesut Ozil dkk kembali sukses mengalahkan The Foxes seperti di pertemuan pertama mereka? (*/ren)