MANCHESTER United akhirnya mencatat kemenangan perdana di Liga Inggris musim 2025/2026 setelah menundukkan Burnley dengan skor dramatis 3-2 di Stadion Old Trafford, Sabtu (30/8) malam WIB. Kemenangan ini bukan hanya memberikan tiga poin pertama bagi pasukan Ruben Amorim, tetapi juga melahirkan sebuah rekor unik dalam sejarah Liga Inggris.
United sebelumnya membuka musim dengan performa tumpul. Pada laga perdana kontra Arsenal, mereka gagal mencetak gol. Baru pada pekan kedua saat melawan Fulham, Setan Merah memperoleh gol pertama musim ini, itu pun lewat gol bunuh diri Rodrigo Muniz. Ironisnya, situasi serupa kembali terjadi saat menghadapi Burnley. Sepakan Casemiro yang membentur mistar gawang justru mengenai tubuh Josh Cullen dan masuk ke gawang sendiri.
Menurut laporan Sports Mole, United kini tercatat sebagai tim pertama dalam sejarah Liga Inggris yang dua gol perdana dalam semusim lahir melalui gol bunuh diri lawan. Sebuah catatan yang unik, sekaligus menegaskan betapa beratnya perjuangan mereka dalam menemukan produktivitas lini depan.
Meski sempat unggul, jalan United menuju kemenangan tidaklah mulus. Burnley dua kali mampu menyamakan kedudukan, membuat tensi laga di Old Trafford kian menegangkan. Namun Bruno Fernandes akhirnya tampil sebagai pahlawan. Sang kapten dengan tenang mengeksekusi penalti di menit-menit akhir untuk memastikan skor 3-2 bertahan hingga peluit panjang berbunyi.
Kemenangan ini mengangkat posisi Manchester United ke peringkat sembilan klasemen sementara dengan empat poin dari tiga laga. Hasil itu dianggap sangat krusial setelah pekan lalu mereka dipermalukan Grimsby Town di ajang Piala Liga.
Pelatih Ruben Amorim pun tak bisa menyembunyikan rasa leganya. Ia menilai kemenangan ini datang di waktu yang sangat tepat untuk meredam kritik pedas yang sempat mengarah padanya.
“Ini memang hanya tiga poin, tetapi kami seharusnya bisa menyelesaikan laga sejak babak pertama. Kami terlalu banyak membuang peluang, lalu memberi ruang kepada lawan. Itu membuat saya menggelengkan kepala,” ujar Amorim kepada Premier League Productions seperti dilansir Sports Mole.
Meski begitu, Amorim tetap mengakui masih banyak yang harus diperbaiki. “Ini pertandingan yang wajib dimenangkan. Setidaknya sekarang kami punya waktu dua minggu selama jeda internasional untuk membenahi semuanya sebelum laga besar berikutnya,” tambahnya.
Di sisi lain, Bruno Fernandes kembali menunjukkan perannya sebagai sosok penyelamat. Eksekusi penalti di menit akhir bukan hanya mengamankan tiga poin, tetapi juga seolah menjaga kursi pelatih Amorim tetap aman. Media Inggris bahkan menulis bahwa gol Fernandes “menyelamatkan posisi manajernya menuju jeda internasional September.”
Namun tantangan besar sudah menunggu United setelah jeda. Mereka akan menghadapi Derby Manchester kontra Manchester City pada 14 September, disusul duel melawan Chelsea lima hari kemudian, dan ditutup dengan laga kontra Brentford. Tiga pertandingan tersebut diyakini akan menjadi penentu arah perjalanan United musim ini.
Kemenangan atas Burnley memang belum sepenuhnya menjawab keraguan publik, tetapi setidaknya memberi napas baru bagi fans Setan Merah. Pertanyaan besar kini adalah: apakah penalti Fernandes akan menjadi titik balik yang mengubah nasib United musim ini, atau sekadar jeda singkat sebelum badai kritik kembali menghampiri Amorim?. (*/rom)
















