JAKARTA, METRO–Untuk pertama kalinya sejak resmi menjadi anggota baru Komite Olimpiade Indonesia (NOC Indonesia), Indonesia Pingpong League (IPL) mengirimkan wakilnya ke ajang internasional. Tiga klub terbaik IPL akan berlaga di STIGA ASEAN Table Tennis Club Championship Challenge 2025 yang digelar di Universitas Thonburi, Thailand, pada 19–20 Juli 2025.
Tiga klub yang terpilih adalah Onic, PTM Sukun, dan Arwana Jaya TTC. Mereka lolos sebagai wakil Indonesia berdasarkan hasil klasemen IPL Seri 1 Tahun 2025 yang digelar di Bandung pada 2–4 Mei lalu.
“Ini adalah langkah awal kami untuk membawa tenis meja Indonesia ke pentas internasional,” kata Sekjen IPL Yon Mardiyono dalam konferensi pers di Kantor NOC Indonesia, Jakarta.
Yon menjelaskan, pengiriman tim ke luar negeri merupakan bagian dari kelanjutan musim pertama IPL. Ke depan, IPL berencana menyesuaikan kalender kompetisi nasional dengan agenda internasional seperti World Table Tennis (WTT).
“Kami menargetkan dalam dua tahun ke depan bisa melahirkan atlet yang mampu bersaing di 100 besar dunia,” ungkap Yon.
Untuk mendukung target tersebut, IPL kini fokus pada pembinaan usia dini, peningkatan kualitas pelatih, dan memperbanyak pengalaman tanding internasional. “Kami ingin menjadikan IPL sebagai tolok ukur prestasi nasional,” tambahnya.
Yon optimistis wakil Indonesia mampu bersaing dengan negara-negara kuat di kawasan Asia Tenggara seperti Thailand dan Vietnam. Namun, ia mengakui bahwa saat ini Singapura masih unggul karena sistem pembinaan mereka yang lebih terstruktur dan berjenjang.
Anton Suseno, pelatih klub Onic, juga menyampaikan hal serupa. Ia menilai bahwa pemain Indonesia memiliki potensi besar, namun masih membutuhkan lebih banyak pengalaman bertanding di level internasional.
“Kami masih tertinggal, tapi bukan berarti tidak bisa mengejar. Yang penting pengalaman dan jam terbang ditingkatkan,” ujar Anton.
Anton juga menekankan pentingnya menciptakan ekosistem yang mendukung antara atlet, pelatih, dan manajemen klub. “Kalau mau medali, harus kerja keras dan kerja cerdas. Tempat latihan, sparing partner, semuanya harus diperhatikan,” tutupnya.
Dengan keikutsertaan ini, IPL membuka babak baru dalam sejarah tenis meja nasional, sekaligus menjadi jembatan bagi atlet Indonesia untuk unjuk gigi di kancah global. (*/rom)
















