MARC MARQUEZ kembali membuktikan Sachsenring adalah “rumah” keduanya dengan kemenangan spektakuler di Grand Prix Jerman. Bersama Tim Ducati Lenovo, Márquez tampil dominan sejak awal hingga akhir balapan, mencatatkan sejarah manis pada balapan ke-200-nya di kelas MotoGP.
Start dari posisi terdepan, Marquez langsung melesat tanpa perlawanan berarti di lintasan yang licin akibat sisa hujan. Ia menunjukkan performa tanpa cela selama 30 lap dan mengamankan kemenangan keempat berturut-turut di musim ini.
Kemenangan ini menjadi yang ketujuh kalinya bagi Márquez pada balapan hari Minggu di musim 2025, sekaligus kemenangan ke-69 sepanjang kariernya di kelas utama. Torehan ini menempatkannya di posisi kedua sebagai pembalap dengan kemenangan terbanyak dalam sejarah MotoGP.
Alex Márquez menyusul di posisi kedua, membuat podium sepenuhnya dikuasai Ducati dengan motor Desmosedici GP dari Gresini Racing Team. Kemenangan Marc dan posisi dua Alex menjadi bukti dominasi penuh Ducati di Sachsenring akhir pekan ini.
Francesco Bagnaia melengkapi podium di urutan ketiga setelah melakukan comeback mengesankan dari posisi ke-11 di grid. Meski harus berjuang keras dengan kondisi lintasan yang tidak ideal, Pecco berhasil mempertahankan konsistensi dan mencetak poin krusial untuk timnya.
Marc Márquez kini mengoleksi 344 poin dan memperlebar jarak menjadi 83 poin dari sang adik, Alex Márquez, yang berada di posisi kedua klasemen sementara. Sementara itu, Bagnaia berada di urutan ketiga, tertinggal 147 poin dari rekan setimnya di Ducati Lenovo.
Ducati Lenovo Team juga terus mendominasi klasemen tim dengan perolehan 541 poin, unggul jauh dari para pesaing. Ducati sebagai pabrikan juga tetap di posisi puncak dengan total 393 poin sejauh ini di musim 2025.
Balapan di Sachsenring juga menjadi momen emosional bagi Marc Márquez yang merayakan GP ke-200-nya dengan cara yang paling luar biasa. Ia menjadi satu-satunya pembalap yang mencatatkan sembilan kemenangan di sirkuit yang sama dalam sejarah MotoGP.
Dalam komentarnya usai balapan, Marc mengaku sangat menginginkan kemenangan ini karena Sachsenring selalu memberikan motivasi lebih baginya. Ia menyebut aspal yang licin dan kondisi angin justru membuatnya lebih fokus dalam membaca situasi lintasan.
“Angin belakang di tikungan pertama memang menyulitkan, tapi saya mengubah titik pengereman dan bisa menyesuaikan dengan cepat,” ujar Márquez usai balapan.
















